STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan pemerintah sepakat merombak sejumlah asumsi dasar ekonomi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2023.
Menurut Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah, asumsi makro RAPBN 2023 yang mengalami perubahan antara lain adalah inflasi yang semula ditetapkan sebesar 3,3% berubah menjadi 3,6%. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga berubah y dari Rp14.750 per dolar AS menjadi Rp14.800 per dolar AS.
“Kami hari ini akan mengambil keputusan terhadap asumsi dasar ekonomi makro,” kata Said di Gedung DPR RI, Senin (12/9/2022).
Adapun rincian selengkapnya asumsi dasar ekonomi makro RAPBN 2023 yang telah disepakati oleh Banggar dan pemerintah adalah sebagai berikut:
- Pertumbuhan ekonomi: 5,3%
- Inflasi dari 3,3% menjadi 3,6%
- Nilai tukar: semula Rp14.750 per dolar AS menjadi Rp14.800 per dolar AS
- Suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun: 7,9%
- Harga minyak mentah Indonesia (ICP): 90 dolar AS per barel
- Lifting minyak: 660 ribu barel per hari (bph)
- Lifting gas: 1.100.000 barel setara minyak per hari (bsmph)