STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menargetkan perolehan kontrak baru (new contract) Rp6,69 triliun pada 2023. Adapun kontrak lama (carry over) diproyeksikan sebesar Rp8,93 triliun. Sehingga, pada 2023 WEGE akan memperoleh kontrak dihadapi (order book) sebesar Rp15,63 triliun atau naik 20,07% dari realisasi sebesar Rp13,02 triliun.
Menurut Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita, komposisi perolehan Kontrak baru 2023 direncanakan berasal dari Pemerintah 68,21%, BUMN/BUMD 13,72%, dan swasta 18,07%. “Dari komposisi tersebut, menunjukkan bahwa WEGE fokus pada proyek-proyek yang memiliki pendanaan yang kuat, jelas dan independent,” jelas Hadian, di Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Sampai dengan Maret 2023, WEGE telah mencetak kontrak baru Rp516 miliar. Jika dikelompokkan dalam kategori tipe proyek, itu terdiri dari public facilities sebesar 50,73%, residential 45,89%, office sebesar 1,76%, dan commercial 1,62%.
“Kami yakin target perolehan kontrak baru di tahun ini dapat tercapai karena WEGE tetap membidik proyek dari pemerintah dan BUMN disamping proyek dari swasta,” ujar Hadian optimis.
Adapun komposisi capaian kontrak baru yang telah diperoleh tersebut antara lain: Proyek Gedung Fasilitas Pendidikan dan Laboratorium MKGI (Center of Exellence) dari BMKG sebesar Rp 247,18 miliar, Proyek Apartemen Sky House Alam Sutera sebesar Rp237,10 miliar, Proyek Khay Ming School dengan pekerjaan MEP sebesar Rp14,90 miliar. Dari Modular dan Konsesi sebesar Rp17,46 miliar. Dari kontrak baru tersebut menunjukkan komposisi pasar BUMN sebesar 3,38%, pemerintah 47,84%, sedangkan dari swasta 48,78%.
Hadian menjelaskan, hingga akhir tahun ini, penjualan WEGE termasuk penjualan joint operation (JO) diproyeksi sebesar Rp5,10 triliun naik 54,56% dari realisasi tahun 2022 sebesar Rp3,30 triliun. Adapun target laba bersih Perseroan mencapai Rp251,36 miliar, melesat 9,16% dari realisasi laba bersih 2022 Rp230,26 miliar.
Untuk pengembangan bisnis di tahun 2023, WEGE menggelontorkan dana belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp266,1 miliar. Dana ini antara lain akan digunakan untuk capital employed dan investasi.
“WEGE berharap dan bekerja keras agar target perusahaan 2023 dapat tercapai karena perusahaan memiliki pasar yang jelas dan independen dengan dukungan fundamental perusahaan yang sehat,” tegas Hadian. “Selain itu, kelangsungan bisnis perusahaan di tahun 2023 tetap dapat berjalan dengan baik karena WEGE memiliki proyek-proyek carry over sebesar Rp7,55 triliun yang dapat kami kerjakan di tahun ini,” tambahnya.
Prospek Bisnis 2023
Di tengah perlambatan perekonomian dunia dan memasuki tahun politik, WEGE tetap optimis kondisi ekonomi Indonesia akan kembali pulih. Prakiraan tersebut sejalan dengan naiknya mobilitas masyarakat pasca penghapusan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), membaiknya prospek bisnis, meningkatnya aliran masuk penanaman modal asing (PMA), serta berlanjutnya penyelesaian proyek strategis nasional (PSN). Selain itu Kementerian PUPR pun telah menyusun rencana/tahapan pembangunan infrastruktur dasar di IKN Nusantara periode 2022- 2024 dengan total anggaran sebesar Rp 43,73 triliun yang nantinya menjadi prospek bisnis bagi perusahaan
Menurut Hadian, untuk menghadapi kondisi ekonomi dan bisnis di tahun 2023, WEGE menerapkan berbagai strategi, baik pada tingkatan operasional, pemasaran, pengembangan dan strategi keuangan. Beberapa strategi tersebut antara lain; world class standard di bidang implementasi QSHE, fokus pada quality & safety dan no deffect, key stakeholder engagement, talent management dan organisasi berorientasi konsumen, transformasi digital pada semua fungsi dan asset management circle.