STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 1,2 miliar waran seri I atau sebanyak 26,50% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh. Setiap pemegang satu saham baru berhak memperoleh tujuh waran seri I, dimana setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp125 per saham, sehingga seluruhnya Rp150 miliar.
Saham dan waran Perseroan (RELF dan RELF-W) bernominal Rp25 per unit akan dicatatkan di BEI pada 22 Juni 2023. Penjatahan dan distribusi saham akan dilakukan masing-masing pada 20 dan 21 Juni 2023.
Menurut manajemen RELF, dana IPO saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk tiga keperluan. Pertama, sebesar 22,92%atau Rp27,500 miliar untuk pembelian
tanah di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kedua, sebesar 46,67% atau Rp56 miliar untuk pembelian tanah di Semplak Barat, Memang, Bogor. Ketiga, sisanya sebesar 30,41% atau Rp36,50 miliar untuk modal kerja RELF.
Sebagai informasi, pendapatan neto RELF untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022 tercatat sebesar Rp18,347 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp16,379 miliar atau 833% dibandingkan dengan pendapatan neto pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2021 sebesar Rp1,967 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh telah dilakukannya penjualan rumah pada tahun 2022.
Dari pendapatan bersih tersebut, laba neto RELF mencapai Rp4,487 miliar pada 2022, mengalami peningkatan sebesar Rp4,320 miliar atau 2.731% dibandingkan dengan rugi neto pada tahun 2021 sebesar Rp158 juta. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan pendapatan neto
Perseroan.
Sementara total aset RELF juga naik, dari Rp153,16 miliar pada 2021 menjadi Rp166,04 miliar pada 2022. Total ekuitas l Perseroan meningkat menjadi Rp118,46 miliar pada 2022, dari Rp113,98 miliar pada 2021. Adapun total liabilitasnya bertambah dari Rp39,18 miliar menjadi Rp45,58 miliar pada 2022.