STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) mengantongi pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Kamis (23/2/2023) untuk melaksanakan penawaran umum perdana (PUP) saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Seiring dengan pernyataan efektif dari OJK, calon emiten bidang pondasi, perbaikan tanah, konstruksi dermaga, alat berat dan penyewaan crane itu, akan melaksanakan PUP saham pada 27 Februari 2023 hingga 01 Maret 2023. Kemudian, saham BDKR bernominal Rp100 per unit akan dicatatkan di BEI pada 03 Maret 2023.
Dalam aksi korporasi ini, BDKR membidik tambahan modal dari PUP saham sebesar Rp141,22 miliar dari pelepasan sebanyak 706,100 juta saham biasa dengan harga penawaran Rp200 per unit. Jumlah saham PUP itu mencapai 15% dari modal ditempatkan dan disetor BDKR setelah PUP saham.
Bersamaan dengan PUP saham, BDKR juga menerbitkan 353,05 juta waran seri I. Setiap pemegang dua saham baru hasil PUP memperoleh satu waran. Setiap pemegang satu unit waran berhak membeli satu saham baru BDKR dengan harga pelaksanaan Rp500 per saham.
Mengutip informasi tambahan dalam prospektus BDKR yang diumumkan, Senin (27/2), BDKR akan menggunakan dana hasil PUP saham dan dana dari pelaksanaan waran seri I, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya untuk modal kerja Perseroan.
Pendapatan BDKR mencapai Rp477,12 miliar pada 2022, naik dari Rp413,33 miliar pada 2021. Dari pendapatan tersebut, BDKR membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp65,33 miliar pada 2022, tumbuh dari Rp28,38 miliar pada 2021.
Perseroan mencatat total aset Rp1,11 triliun pada 2022, naik 33,85%, dari Rp833,14 miliar pada 2021. Adapun ekuitas BDKR meningkat 13,07%, dari Rp503,28 miliar pada 2021 menjadi Rp569,08 miliar pada 2022. Sementara liabilitas naik 65,78% menjadi Rp546,84 miliar pada 2022, dari Rp329,85 miliar pada 2021