STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA), calon emiten di bidang industri nonwoven berencana mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana atau intial public offering (IPO) pada bulan Januari 2024 ini.
Dalam aksi korporasi ini, MSJA melepas sebanyak 882,352 juta saham kepada publik. Adapun jumlah saham yang ditawarkan tersebut mencapai 15% dari modal disetor MSJA setelah IPO saham. Demikian prospektus MSJA dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/1/2024).
Penawaran umum saham MSJA dimulai pada 3-8 Januari 2024 di harga Rp300 per unit. Dari IPO ini, MSJA akan memperoleh tambahan modal sebesar Rp264,705 miliar.
Menurut manajemen MSJA, dana hasil IPO akan digunakan sebesar 40% untuk pengembangan usaha Perseroan, sebesar 30% untuk modal kerja Perseroan dan sisanya 30% untuk pembayaran seluruh dan sebagian pinjaman bank, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank UOB Indonesia.
Saham MSJA akan dicatatkan dan mulai diperdagangkan di BEI pada 10 Januari 2024. Perseroan telah memperoleh pernyataan efektif untuk IPO dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Desember 2023.
Sebagai informasi, penjualan bersih MSJA tercatat US$36,45 juta per 30 Juni 2023, turun sebesar 15%, dari US$42,88 juta di periode yang sama tahun 2022. Dari penjualan bersih tersebut, MSJA membukukan laba bersih US$3,65 juta per Juni 2023, tumbuh 68,20%, dari US$2,17 juta per Juni 2022, Peningkatan laba ini seiring penurunan beban pokok penjualan, penurunan total beban usaha MSJA per Juni 2023.
Sementara itu, total aset MSJA mencapai US$91,60 juta per 30 Juni 2023, turun dari US$99,68 juta per 31 Desember 2022. Total liabilitas turun dari US$30,90 juta menjadi US$27,54 juta. Adapun total ekuitas MSJA turun menjadi US$64,06 juta per 30 Juni 2023, dari US$68,78 juta per 31 Desember 2022.