STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak positif pada penutupan perdagangan Jumat sore (14/3/2025) waktu setempat.
Mengutip CNBC International, indeks CSI 300 China mencatat kenaikan tertinggi di Asia dengan lonjakan 2,43% ke level 4.006,56, tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Sektor kesehatan serta barang konsumsi siklikal dan non-siklikal menjadi pendorong utama penguatan ini.
Di Hong Kong, Hang Seng Index naik 2,12% dan ditutup di 23.959,98. Saham WuXi Biologics memimpin kenaikan dengan lonjakan 13,95%. Saham lain yang mencatatkan penguatan signifikan adalah BYD yang melonjak 6,04%, Meituan naik 5,71%, dan Ping An Insurance yang menguat 5,59%.
Indeks Nikkei 225 Jepang juga mengakhiri perdagangan di zona hijau dengan kenaikan 0,72% ke 37.053,10. Indeks Topix naik 0,65% menjadi 2.715,85.
Di Australia, S&P/ASX 200 menguat 0,52% ke level 7.789,70. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan melemah tipis 0,28% ke 2.566,36, tetapi indeks Kosdaq yang berisi saham-saham kapitalisasi kecil justru naik 1,59% ke 734,26.
Pasar saham India tutup karena hari libur nasional.
Pergerakan positif bursa Asia terjadi di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan Uni Eropa. Trump mengancam akan menerapkan tarif 200% terhadap produk alkohol dari Uni Eropa sebagai balasan atas kebijakan blok tersebut yang mengenakan tarif 50% terhadap wiski AS.
“Saya tidak akan mundur sedikit pun dalam hal tarif,” kata Trump pada Kamis (13/3).
Michael Strobaek, Kepala Investasi Global di Lombard Odier, mengatakan bahwa ketidakpastian kebijakan Trump meningkatkan risiko pasar.
“Akan ada banyak hal yang harus dihadapi pasar, termasuk berbagai ketidakpastian yang tidak diketahui,” tulisnya dalam sebuah catatan pada Jumat.
Ia menyarankan investor untuk tetap tenang dan fokus pada kondisi fundamental ekonomi. “Fundamental makroekonomi dan pasar tetap solid, tetapi ketidakpastian akan tetap ada. Dalam kondisi volatilitas seperti ini, diversifikasi portofolio adalah langkah yang bijak,” tambahnya.