Kamis, Oktober 10, 2024
29.3 C
Jakarta

Butuh Modal Kerja, Multikarya Asia Pasifik Raya Banderol Harga IPO Rp105-Rp120 per Saham

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP), calon emiten di bidang manufaktur, penyedia jasa perdagangan, penyewaan, dan perbaikan pompa serta peralatan pendukung lainnya berencana melakukan penawaran umum perdana atau intial public offering (IPO) sebanyak 650 juta saham pada Februari 2024.

Jumlah saham yang ditawarkan tersebut mencapai 20% dari modal disetor MKAP setelah IPO saham. Demikian prospektus rencana penawaran umum perdana saham MKAP dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/1/2024).

Menurut Manajemen MKAP, penawaran umum saham MKAP dilakukan pada 1-6 Februari 2024. Penjatahan saham MKAP, dan distribusi saham secara elektronik dilakukan pada 6 dan 7 Februari 2024. Adapun pencatatan saham MKAP di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan pada 12 Februari 2024. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek sebut tadalah PT Lotus Andalan Sekuritas.

Harga perdana saham MKAP dibanderol Rp105-Rp120 per unit. Dengan demikian, calon emiten yang bergerak di bidang manufaktur dan penyedia jasa perdagangan tersebut berpeluang mendapatkan tambahan modal sebesar Rp78 miliar.

Manajemen MKAP menjelaskan, dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yang antara lain namun tidak terbatas digunakan untuk biaya operasional, pembayaran kepada pemasok, perbaikan alat-alat berat yang dimiliki (seperti, mesin, pompa, dan transmisi).

Di tinjau dari sisi keuangan, MKAP membukukan pendapatan sebesar Rp131,61 miliar pada Januari-Juli 2023, naik 32,14% dari Rp99,59 miliar pada Januari-Juli 2022. Dari pendapatan tersebut, calon emiten beraset Rp259,69 miliar per Juli 2023 itu meraih laba bersih sebesar Rp17,15 miliar pada Januari-Juli 2023. Di periode yang sama tahun 2022, MKAP menderita kerugian sebesar Rp6,81 miliar.

Per 31 Juli 2023, total kewajiban MKAP sebesar Rp110,54 miliar, naik 4,5% dari Rp105,77 miliar per Desember 2022. Ini terdiri atas kewajiban jangka pendek Rp70,36 miliar dan kewajiban jangka panjang sebesar Rp40,17 miliar. Sementara jumlah ekuitas Perseroan per 31 Juli 2023 sebesar Rp149,15 miliar.

Artikel Terkait

Turun 0,28%, IHSG Jatuh di Bawah 7.500

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa...

Tambah 82.100 Saham, Buana Graha Utama Kuasai 45,61% Saham MICE

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Buana Graha Utama (BGU), salah satu pemegang...

Dukung Pertumbuhan, SMRA Tambah Modal Anak Usaha Rp485,57 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini