STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Setelah sempat menguat selama dua hari berturut-turut akibat rencana Rusia memangkas produksi, harga minyak dunia kembali turun pada penutupan perdagangan Selasa (14/2/2023). Menurunnya harga komoditas tersebut dipicu oleh kebijakan Amerika Serikat (AS0 yang akan merilis sebagian dari cadangan minyak strategis (SPR) miliknya.
Departemen Energi AS mengemukakan, sekitar 26 juta barel minyak akan dirilis dari SPR yang telah berada di level terendah sejak 1983. Adapun pada 2022 lalu AS telah merilis sebanyak 180 juta barel SPR. Langkah itu dilakukan untuk meredam lonjakan harga minyak dunia akibat minimnya pasokan.
Mengutip Reuters, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2023 melemah US$1,08 (1,4%) menjadi US$79,06 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah Brent untuk pengiriman April 2023 anjlok US$1,03 (1,2%) menjadi US$85,58 per barel di London ICE Futures Exchange.
Seperti dilansir Reuters, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2023 naik 42 sen (0,5%) menjadi US$80,14 per barel di New York Mercantile Exchange.
Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman April 2023 meningkat 22 sen (0,3%) menjadi US$86,61 per barel di London ICE Futures Exchange.