STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,93 triliun (Rp179 per saham) pada 2022, turun 19,1% dibandingkan sebesar Rp3,62 triliun (Rp221 per saham) pada 2021.
Menurut laporan keuangan CPIN yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (9/4), penurunan laba terjadi di tengah peningkatan penjualan bersih dari Rp51,70 triliun pada 2021 menjadi Rp56,87 triliun pada 2022.
Peningkatan penjualan bersih terutama ditopang oleh kenaikan penjualan ayam olahan sebesar 20,5%menjadi Rp8,36 triliun. Sedangkan penjualan pakan turun 4,4% menjadi Rp13,62 triliun dan penjualan anak ayam usia sehari tergerus 31,04% menjadi Rp1,477 triliun.
Akan tetapi beban pokok penjualan CPIN membengkak 11,85% menjadi Rp48,72 triliun, dari sebelumnya Rp43,56 triliun. Hal ini menyebabkan laba kotor Perseroan naik tipis hanya 0,007% menjadi Rp8,144 triliun, dari tahun 2021 sebesar Rp8,138 triliun.
Tidak cuma itu. Perseroan mencatat rugi atas perubahan nilai wajar aset biologis sebesar Rp281,81 miliar pada 2022. Beban penjualan Perseroan naik 20,8% menjadi Rp2,129 triliun. Beban umum dan administrasi CPIN juga naik 3,5% menjadi Rp1,82 triliun pada 2022. Beban operasi lain juga melonjak 44,8% menjadi Rp433,59 miliar. Akibatnya, laba usaha CPIN turun 19,2%, dari Rp4,93 triliun pada 2021 menjadi Rp3,98 triliun pada 2022.
Sementara itu, total kewajiban bertambah 32,3% menjadi Rp13,52 triliun, dari Rp10,30 triliun.
Adapun ekuitas Perseroan meningkat 4,6%, dari Rp25,149 triliun pada 2021 menjadi Rp26,327 triliun pada 2022. Total aset Perseroan naik dari Rp35,446 triliun pada 2021 menjadi Rp39,847 triliun pada 2022.