STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia jatuh tergelincir pada penutupan perdagangan Selasa (12/12/2023) waktu setempat atau Rabu pagi (13/12/2023) WIB. Merosotnya harga komoditas ini dipicu oleh kekhawatiran melimpahnya pasokan.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2024 ditutup anjlok US$2,71 atau sekitar 3,8% menjadi US$68,61 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari 2024 terjatuh US$2,79 atau 3,7% menjadi US$73,24 per barel di London ICE Futures Exchange.
Berdasarkan laporan yang dirilis Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) pada Selasa, terungkap fakta mengejutkan bahwa indeks harga konsumen November mengalami kenaikan. Hal ini menguatkan dugaan bahwa Federal Reserve tidak akan menurunkan tingkat suku bunga pada awal tahun depan.
Masih tingginya suku bunga bank sentral AS bisa berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi dan membuat permintaan minyak mentah melemah.
American Petroleum Institute memprediksi cadangan minyak mentah AS anjlok 2,3 juta barel pada pekan yang berakhir 8 Desember 2023. Sementara itu, Energy Information Administration (EIA) akan mempublikasikan rilis resmi terkait cadangan minyak AS pada Rabu (13/12/2023).