Kamis, September 19, 2024
29.2 C
Jakarta

Ditopang Kinerja, Target Harga Indocement Tunggal Prakarsa Rp12.625 per Saham

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) direkomendasikan “beli“ dengan target harga Rp12.625 per unit. Terget tersebut sebesar 30,82% di atas harga penutupan INTP di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/11), sebesar Rp9.650 per unit. Hingga pukul 11.29 WIB, Jumat (10/11), harga saham INTP turun Rp200 (2,08%) menjadi Rp9.400 per unit.

Daniel Widjaja dan Yosua Zisokhi, analis senior pasar modal PT Samuel Sekuritas Indonesia, Jakarta, menyebutkan dalam laporan riset yang diumumkan, Kamis (9/11), rekomendasi tersebut didukung antara lain oleh kenaikan kinerja Perseroan.

INTP mampu membukukan pendapatan sebesar Rp5 triliun pada triwulan III 2023 (+33,1% QoQ dan +4,4% YoY) dengan angka kumulatif per September 2023 mencapai Rp12,9 triliun (+10,9%) YoY). “Ini sejalan dengan estimasi kami yaitu 75,5%,” katanya.

Pertummbuhan pendapatan di triwulan III 2023 terutama didorong oleh pertumbuhan volume penjualan menjadi 5 juta ton (+39,5% QoQ dan +13,3% YoY).

Terkait laba bersih, INTP berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp569 miliar di triwulan III 2023 (+73,9% QoQ dan -13,2% YoY dengan laba bersih kumulatif per September 2023 sebesar Rp1,3 triliun (+33,8% YoY). “Ini dibawah estimasi kami sebesar 68,2%,” katanya.

Sebagai informasi, INTP baru saja menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi 100% saham Semen Grobogan dengan nilai transaksi Rp3,9 triliun, kurang dari 20% ekuitas Perseroan pada semester I 2023 sebesar Rp19,7 triliun.

Semen Grobogan memiliki kapasitas produksi tahunan sebanyak 1,8 juta ton clinker dan 2,5 juta ton semen, yang kemungkinan akan mulai terkonsolidasi ke INTP pada triwulan I 2024, sehingga INTP akan memiliki total kapasitas produksi sebesar 28 juta ton semen.

Semen Grobogan sendiri beroperasi di Jawa Tengah dengan harga jual rata-rata sekitar Rp65 ribu per 50 kg, dengan Semen Gresik (SMGR) sebagai kompetitor utama. “Kami melihat bahwa akan sulit bagi Semen Grobogan untuk merebut panga pasar di Jawa Tengah, mengingat Semen Gresik sudah menjadi market leader di sana.

Namun di sisi lain, akuisisi tersebut mengonsolidasikan dua pemain semen di Indonesia, sehingga persaingan semakin longgar dan potensi untuk perang dan fluktuasi harga semakin kecil, terlihat dari 6 bulan terakhir dimana harga semen kantung cenderung flat. “Dengan akuisisi ini, kami memproyeksikan, volume penjualan INTP dapat mencapai 18,4 juta ton (+3.3% YoY) pada 2024 dengan tambahan pangsa pasar sebesar +2-3%,” katanya.

Menurut analis itu, meskipun konsumsi semen nasional selama periode Januari hingga September 2023 masih tertekan sebesar 0,6% YoY, mereka optimis konsumsi semen hingga akhir tahun 2023 masih dapat tumbuh tipis 1% dan kembali tumbuh 1-2% pada 2024. Ini didukung pembangunan infrastruktur dan mulai pulihnya permintaan dari sektor properti.

Artikel Terkait

Dapat Restu Pemegang Saham, HRUM Mulai Buyback Saham di BEI

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Pemegang saham Harum Energy Tbk (HRUM),...

Naik 0,97%,  IHSG Tembus Level 7.900

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa...

Siapkan Dana Rp10,518 Miliar, TBLA Bayar Bunga Obligasi ke-6

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini