STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia mengalami penurunan signifikan pada penutupan perdagangan hari Rabu (28/8/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (29/8/2024) WIB. Penurunan ini disebabkan oleh penguatan dolar AS, yang membuat logam mulia ini menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Mengutip CNBC International, harga emas spot turun sebesar 0,8% dan ditutup di level US$2.505,03 per ons. Sebelumnya, harga emas sempat merosot hingga 1,1% selama sesi perdagangan. Harga emas berjangka AS juga menurun sebesar 0,6%, berakhir di angka US$2.537,80 per ons.
Penguatan dolar AS menjadi faktor utama yang menekan harga emas. Dolar AS naik sebesar 0,6%, menyebabkan emas menjadi lebih mahal bagi pembeli dari luar negeri. David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, menjelaskan, “Kami melihat adanya tekanan dari penguatan dolar. Pasar saat ini menunggu data inflasi yang akan menentukan arah pergerakan harga emas ke depan.”
Para investor kini menunggu laporan data inflasi yang dijadwalkan dirilis pada hari Jumat. Data ini diharapkan bisa memberikan petunjuk tentang kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September. Jika data inflasi lebih rendah dari perkiraan, ada kemungkinan besar Federal Reserve akan menerapkan kebijakan suku bunga yang lebih longgar. Ini bisa kembali mendorong harga emas naik.
Saat ini, pasar memprediksi peluang sebesar 63,5% bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September. Ada juga kemungkinan 36,5% untuk pemotongan sebesar 50 basis poin, menurut data dari CME FedWatch.
Di sisi lain, ETF emas mencatatkan aliran masuk bersih sebesar 8 metrik ton atau setara dengan US$403 juta minggu lalu. Aliran masuk ini didorong oleh dana-dana dari Amerika Utara, seperti yang dilaporkan oleh World Gold Council.
Sementara itu, di Tiongkok, impor bersih emas melalui Hong Kong meningkat sebesar 17% pada bulan Juli, menandai peningkatan pertama sejak Maret. Sebagai salah satu konsumen emas terbesar di dunia, permintaan yang meningkat di Tiongkok diharapkan dapat membantu menopang harga emas global.
Di pasar logam mulia lainnya, harga perak spot turun 2,5% menjadi US$29,24 per ons. Harga platinum juga menurun 2,1% menjadi US$933,90 per ons, sementara harga palladium jatuh 2,6% menjadi US$944,58 per ons.