STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street kian melambung tinggi pada penutupan perdagangan Jumat (2/6/2023) waktu setempat atau Sabtu (3/6/2023) WIB seiring akhir bahagia drama utang Amerika serikat (AS). Melesatnya penutupan transaksi ketiga indeks utama bursa saham AS itu, juga di picu oleh data laporan pekerjaan Departemen Tenaga Kerja yang disambut gembira para pelaku pasar.
Jumat pekan lalu, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup melambung 701,19 poin atau 2,12% menjadi 33.762,76 poin. Indeks S&P 500 berakhir terkerek 61,35 poin atau 1,45% menjadi 4.282,37 poin. Adapun indeks komposit Nasdaq ditutup melesat 139,78 poin atau 1,07% menjadi 13.240,77 poin.
Dari 11 sektor utama S&P 500, seluruhnya berakhir pada teritori positif. Adapun penopang utama kenaikan indeks ini adalah sektor material dengan peningkatan sebesar 3,37%. Menysul dibelakangnya yakni sektor industri dan energi, keduanya melonjak setinggi 2,96%. Sementara itu, pertumbuhan paling bontot disematkan pada sektor jasa komunikasi yang hanya naik sebesar 0,1%.
Para nvestor menyambut baik keputusan Kongres AS yang mengesahkan rancangan undang – undang (RUU) tentang plafon utang negara Paman Sam tersebut. Di Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden pada Sabtu (6/4) waktu setempat, juga telah menandatangani undang-undang penangguhan plafon utang pemerintah sebesar US$31,4 triliun. Dengan demikian, AS batal mencetak sejarah, untuk pertama kalinya mengalami kebangkrutan akibat gagal bayar utang (default).
Lonjakan harga saham di bursa AS pada Jumat pekan lalu, juga lantaran kalangan pelaku pasar menyambut baik laporan pekerjaan yang dirilis Departemen Tenaga Kerja. Berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja yang dipublikasikan pada Jumat (2/6/2023) terungkap bahwa terjadi penambahkan sebanyak 339.000 pekerjaan di AS pada Mei. Angka ini lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar sebesar 190.000. Bahkan, masih berada di atas tingkat revisi naik pada April sebesar 294.000. Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran AS mengalami kenaikan menjadi 3,7% pada Mei. Ini lebih tinggi ketimbang 3,4% pada April. Adapun pendapatan per jam rata-rata tumbuh 0,3% pada Mei. Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, dalam basis tahunan, indikator inflasi utama naik 4,3%.
Dari laporan Departemen Tenaga Kerja AS di atas, tidak sedikit investor yang meyakini bahjwa resesi ekonomi mungkin masih jauh dari perkiraan sebelumnya. Sementara itu, meningkatnya tingkat pengangguran membuat banyak investor menaruh harapan kepada Federal Reserve (The Fed) untuk menghentikan kenaikan suku bunga bulan ini.