STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Gowa Makasar Tourism Development Tbk (GMTD), berencana untuk menjual aset, berupa tanah seluas 463.213 meter persegi di Kelurahan Tanjung Mardeka dan Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Kota Makasar, Sulawesi Selatan senilai Rp3,78 triliun.
Danang Kemayanjati, Direktur GMTD dalam l keterbukaan informasi ke BEI, Kamis (01/8/2024) mengemukakan, tanah yang akan dijual Perseroan terdiri atas dua bidang. Pertama, bidang tanah seluas 224.466 meter persegi akan dijual ke PT Sulawesi Multi Molindo (SMM) senilai Rp6,064 triliun. Sementara bidang tanah seluas 238.747 meter persegi dijual ke PT Surya Land Development (SLD) sebesar Rp716,24 miliar.
Menurut Danang, alasan dan pertimbangan Perseroan menjual aset tanah tersebut karena GMTD bermaksud untuk terus memperkuat berbagai kapabilitas yang dimiliki secara berkelanjutan dan melakukan ekspansi wilayah. “Ini merupakan perwujudan dari rencana strategis Perseroan untuk mengembangkan usaha di sektor properti terintegrasi,” tulis Danang dalam laporannya.
Tujuan penjualan tanah tersebut, demikian Danang, adalah untuk pengembangan kegiatan usaha Perseroan. Selain itu, lanjutnya, transaksi ini juga dimaksudkan untuk melengkapi dan memperluas kepemilikan tanah Perseroan yang tersebar di beberapa area di Kota Makasar sehingga menjadi terintegrasi.
Danang menjelaskan, penentuan nilai rencana transaksi tersebut dengan mempertimbangkan penilaian dari Kantor Jasa Penilai Publik Febriman, Siregar & Rekan (“KJPP FSR”). Berdasarkan penilaian tersebut, Nilai pasar atas tanah seluas 463,213 meter persegi di Kelurahan Tanjung Mardeka dan Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Kota Makasar, Sulawesi Selatan sebesar Rp3,78 triliun.
Rencana transaksi ini, menurut Danang, merupakan transaksi material karena nilainya mencapai 463,09% dari ekuitas Perseroan per 30 April 2024 sebesar Rp816,48 miliar. Oleh sebab itu, rencana transaksi ini terlebih dahulu akan dimintakan persetujuan kepada pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Perseroan akan dilaksanakan pada 9 September 2024.
Danang mengatakan, rencana transaksi penjualan aset tanah ini akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan. Perseroan dapat melakukan pembangunan yang komprehensif agar terus melanjutkan pertumbuhan usaha di masa depan, memperbaiki infrastruktur, melengkapi dan memperluas persediaan tanah (land bank enhancement and replenishment), melakukan pembebasan lahan, serta pengembangan klaster-klaster baru. Tentu saja langkah Perseroan tersebut dilakukan dengan tetap menjaga kesehatan neraca dan posisi zero-leverage (tingkat nilai hutang nol) yang selama ini sudah tercapai dengan baik. (konrad)