STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel optimistis menghadapi tahun 2024. Perseroan memasang target pertumbuhan yang tinggi, dengan fokus pada ekspansi jaringan dan peningkatan kapasitas. Mitratel berharap dapat memperkuat posisinya di industri telekomunikasi Tanah Air.
“Mitratel guidance 2024, high single digit pertumbuhan pendapatan & EBITDA,” tulis manajemen Mitratel dalam materi paparan publik yang diunggah di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/5/2024).
Untuk mendukung target pertumbuhan tersebut, Mitratel telah mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp5,6 triliun pada 2024. Anggaran sebesar ini untuk memperkuat infrastruktur Perseroan. Capex Mitratel antara lain akan digunakan untuk penambahan 4.000 tenant dan pembangunan 10.000 km jaringan fiber optic sepanjang tahun ini.
Rencana penambahan 4.000 tenant diharapkan dapat meningkatkan pendapatan sewa menara. Selain itu, pembangunan 10.000 km jaringan fiber optik akan mendukung kebutuhan konektivitas yang terus meningkat.
Mitratel juga berkomitmen untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar domestik. Pada kuartal pertama 2024, Mitratel mencatat pertumbuhan menara dan tenant tertinggi di Indonesia. Jumlah menara meningkat 4,7% menjadi 38.135 dibandingkan 36.439 pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun pangsa pasar menara Mitratel tercatat sebesar 42%.
Sementara itu, jumlah tenant Mitratel naik 8,4% menjadi 57.808 dari 53.317 tenant pada kuartal pertama 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi organik dan aktivitas anorganik yang tepat.
Mitratel terus memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan terbaik di kelasnya dan menjadi mitra pilihan bagi operator seluler. Dengan standar Service Level Agreement (SLA) tertinggi, Mitratel menjamin kualitas layanan yang unggul.
Mitratel secara agresif melayani permintaan layanan fiber-to-the-tower dari operator seluler. Hingga Maret 2024, Mitratel telah menggelar 36.257 km jaringan fiber optik, meningkat 42,1% dari 25.509 km pada kuartal pertama 2023. Pangsa pasar fiber Perseroan mencapai 43%. Pertumbuhan ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
Sebagai bagian dari strategi ekspansinya, Mitratel berhasil menarik kolokasi dengan 54% dari total order berada di luar Jawa. Ini mencerminkan fokus perusahaan pada pusat-pusat pertumbuhan baru di berbagai wilayah Indonesia.
Mitratel masih memiliki ruang yang luas untuk pertumbuhan lebih lanjut berkat leverage yang rendah dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Rasio Net Debt to EBITDA Mitratel berada pada angka 1,7x, memberikan fleksibilitas finansial yang lebih baik.
Efisiensi operasional menjadi salah satu kunci keberhasilan Mitratel. Perusahaan berhasil menurunkan biaya operasional sebesar 3,8% YoY. Hal ini menunjukkan kemampuan Mitratel dalam mengelola biaya dan meningkatkan margin keuntungan.
Manajemen Mitratel optimistis dapat terus memperkuat posisinya di pasar dan mencapai target-target pertumbuhan yang telah ditetapkan.