STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia kembali naik pada penutupan perdagangan hari Kamis (31/10/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (1/11/2024) WIB. Ini didorong oleh harapan peningkatan permintaan bahan bakar di AS dan spekulasi bahwa OPEC+ mungkin akan menunda rencana peningkatan produksi.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November melonjak 65 sen atau 0,95% menjadi US$69,26 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember naik 61 sen atau 0,84% dan ditutup di US$73,16 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Laporan terbaru menunjukkan stok bensin di AS turun lebih dari perkiraan hingga mencapai level terendah dalam dua tahun pada pekan yang berakhir 25 Oktober. Stok minyak mentah juga turun tak terduga akibat berkurangnya impor, menurut laporan dari Badan Informasi Energi AS.
“Penurunan stok minyak mentah dan produk di AS secara tiba-tiba memberikan dorongan pada harga Brent minggu ini,” kata Mukesh Sahdev, kepala pasar komoditas global di Rystad Energy.
Faktor lain yang mendorong harga minyak adalah potensi penundaan peningkatan produksi dari OPEC+, yang awalnya direncanakan mulai Desember. Hal ini menjadi perhatian menjelang pertemuan OPEC+ pada 1 Desember.
Selain itu, pasar minyak juga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti pemilu AS yang akan datang. Hasil pemilu ini diharapkan berdampak pada kebijakan produksi dan sanksi terkait minyak. Para investor menanti hasil pemilu untuk melihat dampaknya terhadap pasar minyak global.
Di China, sektor manufaktur menunjukkan peningkatan aktivitas untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir, menandakan dampak positif dari berbagai stimulus ekonomi yang diterapkan.
Berbagai faktor internasional di akhir bulan ini, seperti pemilu AS, kebijakan OPEC+, dan situasi politik Timur Tengah, diperkirakan akan meningkatkan volatilitas di pasar minyak pada awal November.