STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia mengalami penurunan pada penutupan perdagangan hari Kamis (31/10/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (1/11/2024) WIB. Meski begitu, permintaan sebagai aset aman tetap menjaga logam mulia ini pada jalur untuk mencatat kenaikan bulanan keempat berturut-turut.
Mengutip CNBC International, emas spot tercatat turun 1,6% menjadi US$2.740,45 per ounce. Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi di level US$2.790,15. Secara keseluruhan, harga emas menguat sekitar 5% sepanjang bulan ini.
Sementara itu, kontrak berjangka emas AS juga mengalami penurunan sebesar 1,8% menjadi US$2.750,60. Menurut David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, penurunan ini merupakan bagian dari konsolidasi. Banyak trader mungkin mengambil langkah untuk merealisasikan keuntungan menjelang beberapa berita penting, seperti pemilihan presiden AS dan pertemuan Federal Reserve.
Survei menunjukkan bahwa mantan Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, dan Wakil Presiden Demokrat, Kamala Harris, bersaing ketat untuk kursi kepresidenan. Ketidakpastian terkait hasil pemilihan ini memicu permintaan terhadap emas, di tengah ketegangan geopolitik yang terus berlanjut. Analis StoneX, Rhona O’Connell, menjelaskan bahwa pasar saat ini berada dalam mode “beli saat harga turun”.
Emas dikenal sebagai investasi yang aman di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik, karena kemampuannya menyimpan nilai. Data terbaru menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) di AS meningkat 0,2% pada September setelah kenaikan 0,1% di bulan Agustus. Para ekonom memperkirakan inflasi PCE akan naik sebesar 0,2%.
Investor kini menunggu laporan penggajian yang akan dirilis pada hari Jumat. Ada kemungkinan sebesar 96% untuk pemotongan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada minggu depan, yang dapat menguntungkan emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Di sisi lain, harga perak spot turun 3,4% menjadi US$32,65 per ounce. Harga platinum juga turun 1,8% menjadi US$990,56, sementara palladium anjlok 3,1% menjadi US$1.111,75. Penurunan ini menunjukkan bahwa pasar logam mulia secara keseluruhan menghadapi tantangan.Dolar AS Terpuruk! Apa Penyebabnya di Tengah Ketidakpastian Pasar?