Sabtu, Februari 8, 2025
28.2 C
Jakarta

Ini Pemicu Bursa Saham Wall Street Rontok Signifikan!

STOCKWATCH.ID(NEWYORK) – Bursa saham Wall Street jatuh berguguran pada penutupan perdagangan hari Jumat (7/10) waktu setempat. Menurut Dimas wahyu – analis Bahana Sekuritas, penurunan tajam Bursa Saham Amerika Serikat (AS) di atas 2% itu, antara lain dipicu oleh rilis datatenaga kerja yang masih tumbuh solid.

“Ini membuka ruang bagi The Fed untuk kembali melakukan pengetatan kebijakan moneter melalui kenaikkan suku bunga,” ujarnya, dalam laporan riset di Jakarta, Senin (10/10).

Hariyanto Wijaya, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia menambahkan, indeks ekuitas AS ditutup lebih rendah secara signifikan pada hari Jumat karena investor mencerna laporan pekerjaan “First Friday”. Berdasarkan data ekonomi AS, tingkat pengangguran pada September 2022 lebih baik yakni mencapai 3,5% dibandingkan ekspektasi konsensus pada September sekitar 3,7% dan 3,7% pada bulan Agustus).

Hal ini, lanjut dia, menandakan pasar tenaga kerja di AS yang kuat. Sementara itu, nonfarm payrolls menunjukkan AS menambahkan 263,000 pekerjaan pada bulan September ketimbang konsensus: 255,000 pekerjaan. Angka tersebut turun dari 315,000 pada bulan Agustus.

“Tingkat pengangguran adalah angka yang diawasi ketat oleh Fed. Sehingga angka yang lebih panas dapat menambah kemungkinan kenaikan suku bunga agresif lainnya pada pertemuan kebijakan Fed November,” terang Hariyanto.

Maxi Liesyaputra, Research Analyst BNI Sekuritas, mengemukakan hal senada. Menurutnya, pelemahan ini seiring dengan respon investor terhadap angka pengangguran AS pada September 2022 yang berada di bawah ekspektasi sebesar 3,5%. Ini turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,7%. “Hal ini akan memicu kenaikan suku bunga. Bursa Eropa juga mencatat koreksi setelah rilisnya laporan ketenagakerjaan AS,” jelasnya.

Setali tiga uang, Edwin Sebayang, pengamat Pasar Modal mengemukakan pendapat senada. Katanya, kejatuhan Wall Street seiring kuatnya data tingkat pekerjaan di negeri Paman Sam. Ini ditunjukkan dengan nonfarm payrolls bulan September meningkat sebesar 263,000. Sementara, unemployment rate (tingkat pengangguran) turun ke level 3.5% dari  3.7%. “Lalu Average hourly earning meningkat 0.3%; atau naik 5.0% YoY serta average workweek tidak berubah pada level at 34.5 hours.

Kemarin, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) ditutup melemah signifikan 2,11%. Hal yang sama juga terjadi dengan S&P 500 yang mengalami penurunan hingga 1,13%. Adapun indeks Nasdaq terkoreksi lebih dalam lagi sebesar 3,80%.

Artikel Terkait

Wall Street Menghijau, Investor Tunggu Laporan Tenaga Kerja dan Laba!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street menghijau pada penutupan perdagangan Kamis...

Wall Street Berakhir Beragam. Komentar Bos The Fed Bikin Terbang Dow Jones!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street mengalami hari yang bergejolak pada...

The Fed Beberkan Alasan Pertahankan Suku Bunga. Apa Saja?

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON.DC) – Bank sentral Amerika Serikat (AS), yang...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini