Jumat, April 18, 2025
27.9 C
Jakarta

Kejutan dari The Fed Bikin Bursa Asia Menguat, Ternyata Begini Dampaknya!

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa Asia-Pasifik berhasil mencatat kenaikan pada penutupan perdagangan hari Senin (23/9/2024). Investor bereaksi positif setelah mencermati kebijakan moneter dari Jepang, China, serta keputusan Federal Reserve AS yang memangkas suku bunga secara agresif minggu lalu.

Mengutip CNBC International, meski pasar Jepang tutup karena libur nasional, kontrak berjangka Nikkei 225 yang diperdagangkan di Chicago justru naik ke angka 38.375. Ini lebih tinggi dibandingkan penutupan terakhir Nikkei di 37.723,91 pada hari Jumat.

Namun, China menghadapi masalah di sektor tenaga kerja. Data terbaru menunjukkan tingkat pengangguran pemuda di negara tersebut kembali naik, mencapai level tertinggi tahun ini. Meski Bank Sentral China tidak menurunkan suku bunga acuan pada hari Jumat, mereka menyuntikkan 234,6 miliar yuan (US$33,29 miliar) ke dalam sistem perbankan untuk menjaga likuiditas. Suku bunga reverse repo 14 hari juga diturunkan menjadi 1,85% dari 1,95%.

Di tengah berita dari China, beredar kabar bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan larangan impor mobil dari China yang menggunakan teknologi komunikasi dan sistem mengemudi otonom. Kebijakan ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada pasar otomotif kedua negara.

Di sisi lain, Bank of Japan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di sekitar 0,25%. Jepang juga sedang memantau pergerakan pasar, terutama transaksi yen carry trade yang berpotensi memicu volatilitas.

Sementara itu, Australia menjadi salah satu negara yang sedang menanti hasil rapat kebijakan dua harian dari Reserve Bank of Australia (RBA). Keputusan mengenai suku bunga akan diumumkan pada Selasa, dengan prediksi RBA akan mempertahankan suku bunga di 4,35%.

Di Singapura, inflasi utama dan inti pada Agustus naik lebih tinggi dari perkiraan. Inflasi utama tercatat naik 2,2%, sementara inflasi inti naik 2,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Meski lebih tinggi dari perkiraan, inflasi inti masih lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 2,5%.

Pergerakan indeks saham di beberapa negara lainnya juga beragam. S&P/ASX 200 Australia turun 0,69% dan ditutup di 8.152,9. Di Korea Selatan, Kospi naik 0,33% dan Kosdaq yang merupakan indeks perusahaan kecil, naik 0,91%. Di Tiongkok, indeks CSI 300 naik 0,37%, sedangkan Hang Seng Hong Kong turun 0,2%.

Meski ada tantangan ekonomi, bursa Asia-Pasifik tetap menunjukkan ketahanan berkat kebijakan dari bank sentral dan keputusan The Fed.

Artikel Terkait

Wall Street Ambruk! Dow Anjlok Hampir 700 Poin, Nasdaq Merosot 3% Gegara Saham Teknologi

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street melemah tajam pada penutupan perdagangan...

Bursa Saham Eropa Melemah, Saham Chip Raksasa ASML Anjlok 5%

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa melemah pada penutupan...

Pasar Asia-Pasifik Melemah Gegara Kekhawatiran Perang Dagang, Hang Seng Ambles Hampir 2%

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik kompak ditutup melemah...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>