STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kontrak baru PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) ditargetkan mencapai Rp2,5 – 3 triliun pada akhir tahun 2022. Demikian dikemukakan oleh Asep Mudzakir, Direktur WSBP, dalam paparan publik secara daring di Jakarta, Rabu (5/10).
Asep menuturkan, untuk pendapatan usaha Perseroan, pihaknya mematok target antara Rp1,8 – 2,1 triliun. Dari proyeksi pendapatan sebesar itu, laba kotor yang dapat dikantongi WSBP pada akhir 2022 berkisar Rp300 – 400 miliar.
“Perseroan akan menjalankan program transformasi. Kita juga akan meningkatkan produktifitas dan manajemen likuiditas yang baik agar target-target yang dicanangkan bisa dicapai,” jelas Asep.
Sugiharto, Director of Operations WSBPmenjelaskan, per September 2022, Perseroan telah meraih kontrak baru sebesar Rp1,15 triliun. Itu mencapai 46% – 38,3% dari total target sepanjang tahun ini. Adapun
“Perolehan ini berasal dari proyek infrastruktur Grup Waskita Karya sebesar 76%, sedangkan sebesar 24% berasal dari pasar BUMN, Pemerintah, dan Swasta,” tambah Sugiharto.
Adapun pendapatan usaha WSBP sepanjang semester I tahun ini mencapai Rp744 miliar, tumbuh 81% dari capaian periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini ditopang oleh seluruh lini bisnis WSBP yang berhasil pulih pasca ditekan pandemi Covid-19.
Saat ini WSBP tengah mengerjakan berbagai proyek infrastruktur, di antaranya Jalan Tol KamalTeluk Naga-Rajak-Balaraja), Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM), Savasa residence, Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (KAPB), Jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 1, dan Jalan Tol Tebing Tinggi-Seberlawan Seksi 4.
“Kami telah menyusun strategi kunci melalui transformasi bisnis (internal reinforcement, business excellence, dan technology & digitalization), peningkatan quality & optimalisasi cost, peningkatan GCG dan Manajemen Risiko, dan pengelolaan keuangan optimal,” jelas FX Poerbayu Ratsunu, President Director WSBP.
Dalam pemaparannya, Poerbayu menegaskan 5 milestone penting dalam pemulihan kinerja Perseroan tahun ini. Itu meliputi penyelesaian restrukturisasi atas kewajiban senilai Rp8,9 triliun melalui Homologasi PKPU. Kemudian, pertumbuhan pendapatan usaha hingga 81% pada Juni 2022 dan mencatatkan ekuitas positif sebesar Rp2,5 triliun. Selanjutnya, peningkatan profitabilitas operasional dengan laba bruto Rp104 miliar serta perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp1,15 triliun.
Seperti diketahui, pada 28 Juni 2022 WSBP dan seluruh krediturnya berhasil mencapai kesepakatan untuk melakukan restrukturisasi kewajiban sesuai dengan putusan homologasi. Meski sempat tertunda akibat adanya permohonan kasasi dari PT Bank DKI, namun WSBP berkomitmen implementasi homologasi dapat segera dilaksanakan dalam waktu dekat. “Berdasarkan informasi dari Mahkamah Agung, permohonan kasasi sudah diputus Tolak,” jelas Poerbayu.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk implementasi perjanjian homologasi, termasuk aksi korporasi konversi utang menjadi ekuitas dan penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK),” lanjutnya.
Lebih lanjut, Director of Operations WSBP, Sugiharto, menjelaskan bahwa WSBP berhasil memperoleh Rp 1,15 triliun nilai kontrak baru per 30 September 2022. “Perolehan ini berasal dari proyek infrastruktur Grup Waskita Karya sebesar 76%, sedangkan sebesar 24% berasal dari pasar BUMN, Pemerintah, dan Swasta,” tambah Sugiharto.
Sepanjang semester I tahun ini, WSBP pun berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 744 miliar atau tumbuh 81% dari capaian periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini ditopang oleh seluruh lini bisnis WSBP yang berhasil pulih pasca ditekan pandemi Covid-19.
Saat ini WSBP tengah mengerjakan berbagai proyek infrastruktur, di antaranya Jalan Tol KamalTeluk Naga-Rajak-Balaraja), Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM), Savasa residence, Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (KAPB), Jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 1, dan Jalan Tol Tebing Tinggi-Seberlawan Seksi 4.
Manajemen optimis WSBP memiliki potensi katalis positif hingga tahun 2023. Hal ini didukung sejumlah faktor. Diantaranya, anggaran infrastruktur pada APBN 2023 yang meningkat 7,75% menjadi Rp 392 triliun. Selain itu, adanya sinergi intra Grup Waskita Karya di mana WSBP menyuplai beton prioritas bagi proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk khususnya proyek PMN (Penyertaan Modal Negara).
Faktor penopang lain adalah pasar retail yang diproyeksikan meningkat lebih dari 50% khususnya dari segmen produk readymix. WSBP juga taercatat sebagai salah satu market leader industry beton dengan kapasitas produksi besar. Kemudian, peningkatan potensi pasar dari proyek BUMN dan Pemerintah seiring dengan kebijakan peningkatan kandungan dalam negeri, dan adanya peluang proyek pembangunan infrastruktur di IKN.