STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Penjualan PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) diperkirakan Rp102,17 miliar pada 2022. Demikian dikemukakan oleh Arief Machrus, analis pasar modal PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, dalam laporan riset, Jumat (8/7). Adapun laba CHEM pada 2022, menurut Arief, diperkirakan Rp18,36 miliar.
Arief mengemukakan, perkiraan penjualan CHEM tersebut di atas, seiring permintaan tinggi produk textile auxiliaries. “Dengan fokus pada produk textile auxiliaries, CHEM berada di posisi strategis. Saat ini, textile auxiliaries baru memenuhi 3% dari permintaan pasar Indonesia,” katanya.
Arief menilai, pabrik CHEM berlokasi di Jatiluhur, Purwakarta, berada di jalur distribusi terintegrasi via tol Jakarta-Bandung-Jawa Tengah hingga Jawa Timur. “Dengan utilisasi pabrik CHEM yang baru sebesar 50%, kami mengasumsikan kapasitas produksi produk powder maupun liquid, masing-masing dapat ditingkatkan hingga 1.170 ton per bulan dan 19.500 ton per bulan, seiring meningkatnya permintaan industri tekstil.
Menurut Arief, diversifikasi konsumen yang besar dengan beberapa di antaranya Ateja, Kahatex, Indorama, Duniatex, Centex, dan Indah Jaya, menjadi keunggulan kompetitif. Itu karena CHEM menyediakan produk spesifikasi khusus B2B. Kustomisasi produk sesuai spesifikasi konsumen menjadi recurring income Perseroan.
Standar kualitas terjaga CHEM memenuhi tuntutan produsen-produsen brand global, di antaranya Adidas, Nike, Uniqlo serta Marks & Spencer. Selain rencana ekspansi sektor hilir, yaitu pewarnaan tekstil, CHEM juga mengembangkan operasional bisnis pada industri kosmetik dan F&B.
Selain strategi B2B, sistem purchase order penting dalam industri tekstil yang memiliki spesifikasi berbeda-beda dan kecenderungan mengikuti tren. Kombinasi keduanya membuat CHEM dapat mengefisiensikan penggunaan bahan baku.
Selain memaksimalkan penggunaan bahan baku lokal, lokasi strategis pabrik yang berdekatan dengan produsen tekstil besar membuat CHEM dapat menekan biaya transportasi logistik hingga akhirnya meningkatkan cost efficiency.
Utilisasi kapasitas pabrik CHEM yang dapat ditingkatkan hingga 85%, guna memenuhi permintaan industri tekstil yang diproyeksikan tumbuh lebih dari 10% pada 2022. Supply-Chain Shock karena impor dari China, seiring krisis energi dan tingginya tarif logistik, membuat permintaan industri tekstil domestik tidak terpenuhi.
Arief merekomendasikan “beli” saham CHEM dengan target Rp300 per unit. Pada Jumat (8/7), saham CHEM ditutup pada harga Rp155 per unit, naik 3,33%, dari harga penawaran umum perdana saham sebesar Rp150 per unit. Saham emiten di bidang industri dan perdagangan bahan kimia spesialisasi untuk industri tekstil itu dicatatkan dan mulai diperdagangkan di BEI pada 8 Juli 2022.