Rabu, Januari 22, 2025
30.1 C
Jakarta

NH Korindo Sekuritas: Penjualan Chemstar Indonesia Rp102,17 Miliar pada 2022

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Penjualan PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) diperkirakan Rp102,17 miliar pada 2022. Demikian dikemukakan oleh Arief Machrus, analis pasar modal PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, dalam laporan riset, Jumat (8/7). Adapun laba CHEM pada 2022, menurut Arief, diperkirakan Rp18,36 miliar.

Arief mengemukakan, perkiraan penjualan CHEM tersebut di atas, seiring permintaan tinggi produk textile auxiliaries. “Dengan  fokus  pada  produk  textile  auxiliaries,  CHEM  berada  di posisi strategis. Saat ini, textile auxiliaries baru memenuhi 3% dari permintaan pasar  Indonesia,” katanya.

Arief menilai, pabrik CHEM berlokasi di Jatiluhur, Purwakarta, berada di jalur distribusi terintegrasi via tol Jakarta-Bandung-Jawa Tengah hingga Jawa Timur. “Dengan utilisasi  pabrik  CHEM  yang  baru  sebesar  50%,  kami  mengasumsikan  kapasitas  produksi  produk  powder maupun  liquid,  masing-masing  dapat ditingkatkan hingga 1.170 ton per bulan dan 19.500 ton per bulan, seiring meningkatnya permintaan industri tekstil.

Menurut Arief, diversifikasi konsumen yang besar dengan beberapa di antaranya Ateja,  Kahatex, Indorama, Duniatex, Centex, dan Indah Jaya, menjadi keunggulan kompetitif. Itu karena CHEM menyediakan produk spesifikasi khusus B2B. Kustomisasi produk sesuai spesifikasi konsumen menjadi recurring income Perseroan.

Standar kualitas terjaga CHEM memenuhi tuntutan produsen-produsen brand global, di  antaranya Adidas, Nike, Uniqlo serta Marks & Spencer.  Selain rencana ekspansi sektor hilir,  yaitu pewarnaan tekstil, CHEM juga mengembangkan operasional bisnis pada industri kosmetik dan F&B.

Selain strategi B2B, sistem purchase order penting dalam industri tekstil yang memiliki spesifikasi berbeda-beda  dan  kecenderungan  mengikuti  tren.  Kombinasi  keduanya  membuat  CHEM dapat mengefisiensikan penggunaan bahan baku.

Selain memaksimalkan penggunaan bahan baku lokal, lokasi strategis pabrik yang berdekatan dengan produsen tekstil besar membuat CHEM dapat menekan biaya transportasi logistik hingga akhirnya  meningkatkan cost efficiency.

Utilisasi kapasitas pabrik CHEM yang dapat ditingkatkan hingga 85%, guna memenuhi  permintaan industri tekstil yang diproyeksikan tumbuh lebih dari 10% pada 2022.  Supply-Chain  Shock  karena  impor  dari China,  seiring  krisis  energi  dan  tingginya  tarif  logistik,  membuat  permintaan  industri  tekstil  domestik  tidak terpenuhi.

Arief merekomendasikan  “beli” saham CHEM dengan target Rp300 per unit. Pada Jumat (8/7), saham CHEM ditutup pada harga Rp155 per unit, naik 3,33%, dari harga penawaran umum perdana saham sebesar Rp150 per unit. Saham emiten di bidang industri dan perdagangan bahan kimia spesialisasi untuk industri tekstil itu dicatatkan dan mulai diperdagangkan di BEI pada 8 Juli 2022.

 

 

Artikel Terkait

Melejit 1,05%, IHSG Berakhir di 7.257,128

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

Kembangkan Produk Paper Mold, SMKL Dirikan Perusahaan Patungan

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL)...

Rogoh Kocek Rp31,6 Miliar, Jonathan Tahir Caplok 16,626 Juta Saham SRAJ

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Jonathan Tahir, Komisaris Utama PT Sejahteraraya...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini