Jumat, April 18, 2025
27.1 C
Jakarta

OJK Dorong Transparansi dan Inklusi Keuangan di Pasar Modal Indonesia

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya memperkuat integritas dan memperluas inklusi keuangan di pasar modal Indonesia. Langkah ini diambil untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyampaikan hal ini dalam acara peringatan 47 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia di Jakarta, Senin (12/8/2024).

Mahendra menegaskan bahwa tema “Terpercaya, Inklusif, Menuju Indonesia Emas” dalam acara tersebut mencerminkan komitmen OJK untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan investor. “Transparansi, integritas, dan perluasan inklusi keuangan adalah kunci agar lebih banyak masyarakat yang terlibat dan merasakan manfaat dari pasar modal,” katanya.

Dalam 47 tahun terakhir, pasar modal Indonesia telah menunjukkan kemampuannya untuk terus berkembang meskipun menghadapi berbagai tantangan global. Mahendra menambahkan, “Pasar modal kita tetap kuat meskipun perekonomian global diwarnai ketidakpastian akibat tensi geopolitik dan normalisasi harga komoditas.”

Buktinya, per 9 Agustus 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level 7.257 poin, dengan kapitalisasi pasar saham mencapai Rp12.302 triliun, mencerminkan pertumbuhan sebesar 5,38% year-to-date (ytd).

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menambahkan bahwa pasar modal Indonesia sempat mencapai IHSG tertinggi pada 14 Maret 2024 di level 7.433 poin dan kapitalisasi pasar tertinggi sebesar Rp12.469 triliun pada 28 Mei 2024.

Penghimpunan dana di pasar modal juga mengalami peningkatan signifikan. Hingga 9 Agustus 2024, OJK telah mengeluarkan pernyataan efektif untuk 132 penawaran umum dengan nilai total Rp1.309 triliun. Dari jumlah tersebut, 28 di antaranya merupakan emiten baru.

Selain itu, jumlah investor pasar modal terus meningkat, mencapai 13,43 juta investor, dengan mayoritas investor berusia di bawah 30 tahun. “Ini menunjukkan kesadaran investasi di kalangan muda semakin tinggi,” ujar Inarno.

Pasar modal syariah juga menunjukkan perkembangan positif dengan kenaikan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sebesar 2,46% ytd, mencapai level 216,84 poin pada 9 Agustus 2024. Kapitalisasi pasar saham syariah tercatat sebesar Rp6.894,12 triliun, meningkat 12,17% ytd.

OJK juga memperkenalkan Bursa Karbon yang telah beroperasi sejak akhir 2023. Hingga saat ini, terdapat 71 pengguna jasa dalam ekosistem perdagangan karbon, dengan volume perdagangan mencapai 1.777.141 ton CO2 ekuivalen dan nilai akumulasi perdagangan sebesar Rp37,03 miliar.

Dengan berbagai upaya ini, OJK optimis pasar modal Indonesia akan terus berkembang dan menjadi pilar penting dalam mendukung ekonomi nasional menuju Indonesia Emas.

Artikel Terkait

Jelang Libur Panjang, IHSG ke Zona Hijau, Naik 0,60%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

Kuartal I 2025, IDXCarbon Catat Berbagai Pencapaian Positif

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) telah mencatatkan...

Investor “Wait and See”, Reksa Dana Pasar Uang “Sameday Redeem” Jadi Solusi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>