STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak menguat pada penutupan perdagangan Rabu sore (5/3/2025) waktu setempat. Investor masih mencermati target pertumbuhan ekonomi dan inflasi China di tengah ketidakpastian global. Pasar juga dipengaruhi oleh kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat. Peningkatan tarif ini menambah tekanan di tengah ketegangan perdagangan yang terus berlanjut.
Mengutip CNBC International, indeks Hang Seng Hong Kong memimpin penguatan dengan lonjakan 2.8%. Sementara itu, CSI 300 China naik 0.45% menjadi 3,902.57. Indeks Kospi Korea Selatan juga mencatat kenaikan 1.16% di level 2,558.13, sedangkan Kosdaq melonjak 1.23% ke 746.95.
Di Jepang, Nikkei 225 bertambah 0.23% dan mengakhiri perdagangan di 37,418.24, sementara Topix naik 0.30% menjadi 2,718.21. Namun, Australia mengalami tekanan, dengan S&P/ASX 200 turun 0.70% ke level 8,141.1 meskipun ekonomi negara itu tumbuh 1.3% secara tahunan pada kuartal IV, melampaui ekspektasi 1.2%.
Fokus utama investor tertuju pada pertemuan tahunan parlemen China, ‘Two Sessions,’ di mana pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi 2025 sekitar 5% serta menurunkan ekspektasi inflasi menjadi sekitar 2%.
Di sisi lain, kebijakan tarif AS kembali membebani sentimen pasar global. Pemerintahan Trump telah memberlakukan tarif 25% pada barang dari Meksiko dan Kanada, serta tambahan 10% pada produk China, yang membuat total beban tarif untuk China menjadi 20%.