STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membukukan pendapatan bersih sebesar US$2,30 miliar pada 2024, turun 2,95% dibandingkan sebesar US$2,37 miliar di tahun 2023.
Adapun pendapatan bersih ITMG ini berasal dari penjualan batubara ke pihak ketiga sebesar US$2,20 miliar, turun 2,65% dari US$2,26 miliar. Penjualan batubara ke pihak berelasi juga turun sebesar 23% dari US$112,18 juta menjadi US$86,38 juta. Selain itu, pendapatan jasa pihak ketiga sebesar US$5,29 juta, turun 11,69% dari US$5,99 juta, serta keuntungan atas transaksi swap batu bara sebesar US$10,44 juta pada 2024.
Di tengah penurunan pendapatan, beban penjualan ITMG meningkat sebesar 86,11% dari US$95,79 juta menjadi US$178,28 juta. Beban keuangan juga nak 39,52% dari US$2,91 juta menjadi US$4,06 juta. Perseroan juga mencatat beban lain-lain sebesar US$25,84 juta pada 2024. Akibatnya, laba sebelum pajak ITMG merosot 23,18% dari US$644,11 juta pda 2023 menjadi US$494,82 juta pada 2024.
Dari pendapatan tersebut, ITMG membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$374,12 juta pada 2024. Hasil ini turun 25,23% dibandingkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$500,33 juta.
Sementara itu, ekuitas ITMG mengalami kenaikan sebesar 8,43% dari US$1,78 miliar pada 2023 menjadi US$1,93 miliar pada 2024. Jumlah liabilitas naik 18,39% dari US$399,30 juta menjadi US$472,73 juta. Adapun aset ITMG meningkat sebesar 10,09% dari US$2,18 miliar per 31 Desember 2023 menjadi US$2,40 miliar per 31 Desember 2024.