Rabu, Januari 22, 2025
27.5 C
Jakarta

Penerbitan Baru Obligasi Korporasi Diprediksi Rp140 Triliun Tahun 2022

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan penerbitan baru efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) listed mencapai Rp140 triliun pada 2022. EBUS listed mencakup obligasi, sukuk, perpetual, sekuritisasi, DINFRA, dan SBK. Demikian dikemukakan oleh Salyadi Saputra, Direktur Utama Pefindo, dalam keterangan pers secara daring di Jakarta, Jumat (8/7/2022).

“Kalau di-anualize, dikali dua, bisa mencapai Rp140 triliun. Tapi ini trennya harus kita cermati ke depannya. Apakah trennya masih seperti semester I atau mungkin sedikit berbeda,” ujarnya.

Adapun hingga semester pertama tahun ini, Pefindo mencatat penerbitan baru EBUS listed mencapai Rp69,7 triliun dengan total outstanding Rp464,9 triliun. Dalam periode yang sama, menurut data Pefindo, penerbitan Medium Term Notes sebesar Rp3 triliun dan outstanding sekitar Rp35,3 triliun. Sementara itu, penerbitan baru sukuk selama periode Januari-Juni 2022 mencapai Rp6,7 triliun dimana outstanding sukuk tercatat sebesar Rp48,1 triliun.

Salyadi mengatakan, pada semester satu 2022, emiten penerbit EBUS listed sebanyak 43 perusahaan dan emiten outstanding EBUS listed 137 perusahaan. Jika dirinci berdasarkan sektornya, non institusi keuangan mendominasi nilai outstanding EBUS listed korporasi pada semester I 2022 sebesar 53,3%. Adapun sisanya 44,8% merupakan institusi keuangan.

Dia menambahkan, sampai dengan semester satu 2022, Pefindo telah mengantongi mandat pemeringkatan obligasi namun belum terealisasi  senilai Rp64,64 triliun. Angka ini turun dibandingka mandat yang diterima Pefindo pada periode yang sama 2021 sekitar Rp75,58 triliun. Sebanyak empat perusahaan pemberi mandate berasal dari sektor perbankandengan total nilai emisi obligasi Rp9,14 triliun. Berikutnya adalah empat perusahaan induk yang berencana menerbitkan obligasi Rp4 triliun.

Dari industri pembiayaan, terdapat tiga perusahaan yang berencana menerbitkan obligasi dengan total nilai mencapai Rp6,9 triliun. Selanjutnya, tiga perusahaan dari Industri bubur kertas dan tisu dengan nilai obligasi Rp5,8 triliun.

Artikel Terkait

Buat Pembiayaan, Sarana Multigriya Finansial Rilis Surat Utang Rp6,2 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Sarana Multigriya Finansial (SMFP)...

Bank SMBC Indonesia Gandeng Sucor Asset Management Luncurkan 4 Produk Reksadana

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen  PT Bank SMBC Indonesia Tbk...

Melejit 1,05%, IHSG Berakhir di 7.257,128

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini