STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Sampai dengan 16 November 2022, sebanyak 42 perusahaan tercatat dalam pipeline PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang siap melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offerig (IPO). Hal itu disampaikan oleh I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian BEI kepada mediaI, di Jakarta, ditulis Jumat (18/11).
Menurut Nyoman, perkiraan dana yang dapat dihimpun dari aksi korporasi ini mencapai Rp46,9 triliun. Adapun para calon emiten tersebut berasal dari 11 sektor usaha dengan perincian sebagai berikut:
- 1 Perusahaan dari sektor Basic Materials
- 4 Perusahaan dari sektor Industrials;
- 4 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic;
- 2 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
- 7 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
- 6 Perusahaan dari sektor Technology;
- 4 Perusahaan dari sektor Healthcare;
- 5 Perusahaan dari sektor Energy;
- 2 Perusahaan dari sektor Financials.
- 4 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate.
- 3 Perusahaan dari sektor Infrastructures.
“Dari 42 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham, ada sekitar 35% yang merencanakan pencatatan di tahun 2023. Sedangkan sisanya berencana melakukan pencatatan di tahun 2022,” ujar Nyoman.
Nyoman mengemukakan, saat ini terdapat empat perusahaan yang telah berada pada sistem e-IPO. Keempat perusahaan itu adalah PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE), PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP), PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) dan PT Personel Alih Daya Tbk (PADA).
“Sampai dengan tanggal 16 November 2022, perusahaan yang telah mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia berjumlah 54 perusahaan,” jelasnya.
Nyoman menambahkan, sampai dengan tanggal 16 November 2022, terdapat 42 perusahaan yang berada pada pipeline right issue. Total jumlah dana yang bisa dihimpun diperkirakan sebesar Rp42,3 triliun.
Dari 42 Perusahaan Tercatat yang berada pada pipeline right issue, lanjut dia, tersebar di 10 sektor usaha sebagai berikut:
• 3 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals
• 1 perusahaan dari sektor healthcare
• 4 perusahaan dari sektor energy
• 3 perusahaan dari sektor properties & real estate
• 16 perusahaan dari sektor financials
• 5 perusahaan dari sektor consumer cyclicals
• 2 perusahaan dari sektor basic materials
• 1 perusahaan dari sektor technology
• 4 perusahaan dari sektor infrastructures
• 3 perusahaan dari sektor transportation & logistic
“Berdasarkan data di atas, ditinjau dari jumlah perusahaan yang berencana melakukan right issue maupun perkiraan jumlah dana yang dihimpun dari right issue, terbanyak dari sektor financials,” pungkas Nyoman,”.