STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) resmi dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/8/2022). Pada perdagangan perdana, harga saham JARR naik Rp60 (20%) menjadi Rp360 dari harga Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) Rp300/saham.
Berdasarkan data Stock Watch, volume perdagangan saham JARR di pasar reguler hingga pukul 11.18 WIB, mencapai 168,84 juta unit senilai Rp61,29 miliar. Adapun frekuensi perdagangan saham bernominal Rp100 per unit itu sebanyak 15.066 kali.
JARR, perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit terpadu itu, menjadi emiten ke-33 tahun 2022 atau perusahaan tercatat ke-7990 di BEI. Sebanyak 1,22 miliar saham JARR ditawarkan kepada investor publik di pasar perdana. Itu sebesar 15,29% dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan setelah IPO
“Pencatatan saham ini merupakan realisasi dari komitmen manajemen untuk Go Public melalui mekanisme perdagangan di BEI. Mulai saat ini, PT Jhonlin Agro Raya Tbk resmi menjadi perusahaan publik,”, ujar Zafrinal, Direktur Utama JARR, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Zafrinal mengemukakan, dari aksi korporasi ini, JARR memperoleh tambahan modal sebesar Rp366,8 miliar. Dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar 21% untuk pembayaran sebagian biaya pembangunan Pabrik Kelapa Sawit. Kemudian, sebesar 79% dialokasikan sebagai modal kerja.
Dalam pelaksanaan IPO saham ini, manajemen JARR menunjuk PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Adapun PT Panca Global Sekuritas, PT Binaartha Sekuritas dan PT Lotus Andalan Sekuritas bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek.
Menurut Anshy ML Mawuntu, Direktur Investment Banking PT Investindo Nusantara Sekuritas, pada masa Penawaran Umum yang menggunakan sistem penawaran elektronik ini, terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed)
sebesar 58x.,“ Dan kelebihan permintaan sebanyak hampir 7 kali dari total saham yang ditawarkan,” paparnya.
Temmy Iskandar Direktur Keuangan JARR menambahkan, fundamental Perseroan sangat baik. JARR membukukan penjualan sebesar Rp1.303 miliar per Maret 2022, naik 12.433% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. “Peningkatan ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan volume penjualan FAME. Inj seiring beroperasinya pabrik biodiesel Perseroan pada September 2021. Serta produk baru PFAD, RBDPO, Glycerin dan Fatty Mater,” jelasnya.
Dengan pencapaian positif itu, Perseroan berencana membagikan deviden setelah IPO. Adapun besaran deviden sebanyak-banyaknya 15 % bila laba bersih tahun buku 2023 antara Rp50-100 miliar. Dan, sebanyak-banyaknya 20% jika keuntungan bersih Perseroan di atas Rp100 miliar. Dividen akan dibayarkan pada tahun 2024.
Pada kuartal satu 2022, total aset Perseroan sebesar Rp3,321 triliun. Jumlah total liabilitas mencapai Rp2,487 triliun. Sedangkan total ekuitas sebesar Rp834 miliar.