STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Indika Energy (INDY), perusahaan terintegrasi yang mencakup sumber daya energi, jasa energi, dan bisnis infrastruktur energi, khusus di segmen batu bara, mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 65,87% sepanjang triwulan I 2024. Laba bersih INDY tercatat sebesar US$20,11 juta per Maret 2024.
Menurut laporan keuangannya di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (05/6/2024), INDY membukukan pendapatan sebesar US$567,3 juta di triwulan I 2024. Pendapatan ini turun 37,44% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$906,8 juta. Pendapatan ini dikontribusi dari penjualan batu bara sebesar US$521,64 juta, pendapatan kontrak dan jasa senilai US$39,9 juta, dan perdagangan lainnya sebesar US$5,72 juta.
Sementara itu, berdasarkan segmen grup operasi, pendapatan INDY dikontribusi oleh sumber daya energi sebesar US$522,39 juta, jasa energi sebesar US$27,3 juta, dan logistik dan infrastruktur senilai US$10,4 juta. Kemudian, pendapatan dari bisnis hijau senilai US$1,63 juta, ventura digital sebesar US$1,62 juta, mineral US$21.670, dan pendapatan lainnya US$3,88 juta.
Sepanjang triwulan I 2024, INDY mencatatkan beban pokok penjualan dan kontrak sebesar US$473,7 juta, turun 33,06% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar US$707,7 juta. Meski begitu, laba kotor INDY tetap turun hingga 53,01% menjadi US$93,55 juta, dari sebelumnya US$199,09 juta. Alhasil, laba bersih INDY ikut terpangkas 65,87%, dari US$58,92 juta di triwulan I 2023 menjadi US$20,11 juta di triwulan I 2024.
Jumlah aset INDY hingga akhir triwulan I 2024 sebesar US$3,13 miliar, naik 0,64% dari akhir tahun 2023 sebesar US$3,11 miliar. Lalu jumlah liabilitas INDY naik 0,58% menjadi US$1,74 miliar per 31 Maret 2024, dari US$1,73 miliar per 31 Desember 2023. Jumlah ekuitas INDY bertambah 1,46% menjadi US$1,39 miliar per 31 Maret 2024, dari US$1,37 miliar per 31 Desember 2023. (yan)