STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF), calon emiten di sektor teknologi berencana mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana atau intial public offering (IPO) pada bulan Oktober ini.
Dalam aksi korporasi ini, IOTF melepas sebanyak 1,1 miliar saham kepada publik. Adapun jumlah saham yang ditawarkan tersebut mencapai 20,83% dari modal disetor IOTF setelah IPO saham. Demikian prospektus IOTF dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/10).
Penawaran umum saham IOTF dimulai pada 29 September 2023 sampai dengan 04 Oktober 2023 di harga Rp100 per unit. Dari IPO ini, IOTF akan memperoleh tambahan modal sebesar Rp110 miliar.
Bersamaan dengan IPO saham, IOTF juga menerbitkan sebanyak 1,1 miliar waran seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp130 per unit. Jika semua pemegang waran seri I melaksanakan haknya, perseroan akan memperoleh tambahan modal sebesar Rp143 miliar.
Menurut manajemen IOTF, dana hasil IPO akan digunakan selurunya untuk modal kerja dalam rangka pembelian persediaan berupa perangkat GPS. Seluruhnya akan dibeli dari Shenzhen Jimi Iot Co. Ltd (JIMI IOT) sebagai pemasok. Selanjutnya akan dijual kembali oleh IOTF. Adapun dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I juga akan digunakan oleh IOTF untuk modal kerja.
Sebagai informasi, JIMI IOT tidak memiliki hubungan afiliasi dengan IOTF. Kerjasama antara IOTF dan JIMI IOT telah diatur berdasarkan perjanjian distributor pada 30 Desember 2022, yang masih berlaku sampai dengan 30 Desember 2027.
Saham dan waran seri I IOTF akan dicatatkan di BEI pada 06 Oktober 2023. Perseroan telah memperoleh pernyataan efektif untuk IPO dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 September 2023.