STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas sebesar Rp1,06 triliun pada 2024. Hasil ini turun 1,85% dari laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas sebesar Rp1,08 triliun pada 2023. Dampaknya, laba bersih per saham dasar tergerus dari Rp140 per lembar pada akhir tahun 2023 menjadi Rp138 per saham pada 2024.
Menurut laporan keuangan BTPS yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (17/2/2025), hak bagi hasil milik bank mengalami penurunan secara tahunan sekitar 7,03%, dari Rp5,26 triliun pada 2023 menjadi Rp4,89 triliun pada 2024. Pendapatan operasional lainnya juga menyusut 27,37%, dari Rp60,95 miliar menjadi Rp43,72 miliar pada 2024.
Total beban operasional lain berhasil ditekan hingga turun 8,88% menjadi Rp3,59 triliun dari Rp3,94 triliun pada 2023. Ini antara lain seiring turunnya pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai sekitar 28,42% dari Rp1,90 triliun menjadi Rp1,36 triliun pada 2024. Meski begitu, pendapatan operasional bersih BTPS terpangkas 2,17%, dari Rp1,38 triliun pada 2023 menjadi Rp1,35 triliun pada 2024.
Total aset BTPS per 31 Desember 2024 mencapai Rp21,75 triliun, naik 1,49% dari Rp21,43 triliun per 31 Desember 2023. Adapun jumlah ekuitas BTPS mengalami kenaikan 6,14% dari Rp8,777 triliun per 31 Desember 2023 menjadi Rp9,316 triliun per 31 Desember 2024.