STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) baru saja merilis laporan pemeringkatan terbaru untuk Divisi Non-Jasa Keuangan hingga 15 Juli 2024. Laporan ini mengungkapkan sejumlah kegiatan penting dari 37 entitas yang mencakup berbagai aspek pemeringkatan.
Hingga pertengahan Juli 2024, Pefindo telah melakukan 67 kegiatan pemeringkatan. Kegiatan ini meliputi penerbitan baru, jatuh tempo, penarikan peringkat, dan pemantauan khusus. Yoga Perdana, analis Pefindo, menjelaskan bahwa sektor konstruksi adalah yang paling mendominasi kegiatan pemeringkatan saat ini.
“Diikuti oleh sektor manufacturing dan properti. Ini mencerminkan fokus kami pada sektor-sektor penting yang berdampak besar pada ekonomi,” ungkap Yoga dalam keterangan resminya yang dikutip pada Jumat (19/7/2024).
Dari segi distribusi industri, sektor konstruksi memimpin dengan jumlah kegiatan pemeringkatan terbanyak. Sektor ini diikuti oleh sektor manufacturing, sektor properti, dan transportasi infrastruktur. Pefindo sebagian besar fokus pada review tahunan, menilai performa emiten secara berkala.
Selain itu, Pefindo juga mencatat 15 kegiatan pemeringkatan yang berhubungan dengan kesiapan jatuh tempo emiten. Ada pula 12 kegiatan untuk penerbitan surat hutang baru dan 7 kegiatan pemantauan khusus terkait informasi penting. Sebanyak 8 peringkat ditarik karena surat hutang telah dilunasi sepenuhnya oleh emiten.
Dalam hal aksi rating, 35 kegiatan pemeringkatan tetap atau afirmasi. Selain itu, 16 rating baru diberikan. Beberapa perubahan signifikan yang terjadi termasuk penurunan peringkat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) ke selective default akibat gagal bayar. Namun, setelah berhasil melakukan restrukturisasi, peringkat Wijaya Karya kembali naik.
Entitas lain yang mengalami perubahan signifikan adalah PT Bumi Serpong Damai (BSDE), yang peringkatnya naik dari AA- menjadi AA. PT Angkasapura I juga mengalami kenaikan peringkat dari AA- menjadi AA. Industri kereta api, INKA, yang sebelumnya berada di BBB+, kini naik menjadi A-.
Perumnas dan Integra Indokabinet juga mengalami perubahan outlook. Perumnas yang sebelumnya memiliki outlook negatif kini menjadi stabil dengan rating tetap di BBB-. Sementara itu, Integra Indokabinet mengalami perubahan outlook dari negatif menjadi stabil dengan rating tetap di AA-.
Namun, tidak semua berita baik. PP Properti mengalami penurunan peringkat dan perubahan outlook menjadi negatif akibat risiko keuangan yang meningkat.
Hingga 15 Juli 2024, peringkat entitas yang dipublikasikan Pefindo masih didominasi oleh kategori single A (A+, A, A-). Hanya 5% dari entitas yang memiliki outlook negatif, yaitu PP Properti dan Bio Farma. Sebagian besar entitas memiliki outlook stabil.