STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI), siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perusahaan yang dikenal sebagai produsen permen jelly ini akan melepas sebagian sahamnya ke publik sebelum akhirnya diakuisisi oleh investor baru.
Dalam aksi korporasi ini, YUOI menawarkan 854.448.900 saham biasa. Jumlah ini terdiri dari maksimal 256,33 juta saham baru atau setara 3% dari modal ditempatkan dan disetor. Selain itu, sebanyak 598,11 juta saham milik PT Sweets Indonesia juga akan dilepas, mewakili 7% modal ditempatkan dan disetor. Dengan demikian, total saham yang ditawarkan dalam IPO ini mencapai 10%.
Berdasarkan prospektus yang dirilis pada Kamis (6/3/2025), sebelum IPO, saham YUPI dikuasai oleh PT Sweets Indonesia (PTSI) dan Daniel Budiman. PTSI memiliki 99,90% saham, sementara Daniel Budiman menguasai 0,10%. Setelah IPO, kepemilikan PTSI akan berkurang menjadi 89,90%, dan 10% saham akan dimiliki oleh masyarakat.
Namun, setelah IPO, kepemilikan saham di YUPI akan berubah secara signifikan. PTSI dan Daniel Budiman telah menandatangani perjanjian jual beli saham dengan Confectionary Consumer Products Global Pte Ltd (CCPGL) dan PT Confectionery Consumer Products Indonesia (PT CCPI). Asal tahu saja, CCPGL yang berkantor di kawasan Marina Bay Financial Centre, Singapura ini, beroperasi sebagai perusahaan induk yang membawahi berbagai bisnis lainnya. Dalam perjanjian tersebut, PT CCPI akan mengambil alih 90% saham yang sebelumnya dimiliki oleh PTSI dan Daniel Budiman.
Dengan selesainya transaksi ini, PT CCPI akan menjadi pemegang saham pengendali YUPI. Adapun 10% sisanya tetap dimiliki oleh masyarakat. Berdasarkan surat pernyataan yang disampaikan pada 3 Maret 2025, PT CCPI berkomitmen untuk tidak melepaskan kepemilikan sahamnya di YUPI selama 12 bulan setelah IPO.
Akuisisi ini juga membuat PT CCPI dikecualikan dari kewajiban melakukan tender offer wajib sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 9/2018.
Sementara itu, masa penawaran umum saham YUPI dijadwalkan berlangsung pada 17-19 Maret 2025. Proses penjatahan dan distribusi saham secara elektronik akan dilakukan pada 19 dan 20 Maret 2025. Saham YUPI dijadwalkan resmi tercatat di BEI pada 21 Maret 2025. IPO ini akan didukung oleh PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Harga saham perdana YUPI dipatok di kisaran Rp2.100-Rp2.500 per lembar. Dengan harga tersebut, perusahaan berpeluang meraup dana segar hingga Rp2,13 triliun. Dari jumlah itu, sekitar Rp640,83 miliar berasal dari penerbitan saham baru, sementara Rp1,49 triliun dari pelepasan saham milik PT Sweets Indonesia.
Perseroan akan mengalokasikan 77% dana hasil IPO untuk belanja modal, termasuk pembangunan pabrik baru di Nganjuk, Jawa Timur. Biaya pembangunan pabrik ini diperkirakan mencapai Rp437,5 miliar, dan ditargetkan mulai beroperasi pada 2026.
Sisanya, sekitar 23%, akan digunakan sebagai modal kerja. Dana ini akan dimanfaatkan untuk ekspansi bisnis di pasar domestik maupun internasional, termasuk untuk pembayaran kepada pemasok, penambahan persediaan, dan perekrutan karyawan.
Bgmna cara beli sahamnya?