Senin, Maret 17, 2025
25.9 C
Jakarta

Wall Street Ditutup Beragam, S&P 500 Sempat Sentuh Rekor Baru

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street berakhir beragam pada penutupan perdagangan Kamis (20/6/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (21/6/2024) WIB. Indeks S&P 500 sempat melewati angka 5.500 untuk pertama kalinya, namun akhirnya turun. Sebelumnya, indeks ini sempat naik 0,34% dan mencapai rekor tertinggi baru.

Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS naik 299,90 poin atau 0,77% dan menjadi 39.134,76. Indeks S&P 500 (SPX), turun 13,86 poin atau 0,25% mencapai 5.473,17. Indeks komposit Nasdaq (IXIC), juga jatuh 140,64 poin atau 0,79% menyentuh 17.721,59.

Nathan Kotler, kepala perdagangan di GenTrust, menjelaskan bahwa ini adalah periode volume rendah untuk pasar, sehingga tidak banyak faktor yang mendorong pergerakan harian. “Ada tanda-tanda bahwa pasar mulai sedikit berlebihan, namun momentum luar biasa masih berlanjut minggu ini,” kata Kotler.

Nvidia, perusahaan pembuat chip, turun 3,5% setelah sebelumnya sempat naik. Pada Selasa, Nvidia berhasil menggeser Microsoft sebagai perusahaan publik paling berharga. Saham Nvidia telah melonjak lebih dari 160% tahun ini berkat lonjakan permintaan di sektor AI, meskipun ada tanda-tanda penurunan pengeluaran konsumen.

Darden Restaurants naik 1,5% setelah melampaui ekspektasi pendapatan. Sementara itu, Gilead Sciences melonjak sekitar 8,5%, mencatat hari terbaiknya sejak 2022 setelah berhasil dalam uji coba tahap akhir suntikan pencegahan HIV.

Saham-saham tampaknya menuju pekan yang menguntungkan, dengan S&P 500 dan Nasdaq mencatat rekor baru. Pasar saham ditutup pada Rabu untuk liburan Juneteenth.

Kegembiraan seputar AI terus mendorong pasar lebih tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Namun, beberapa pihak di Wall Street khawatir tentang kurangnya keberagaman pasar di luar perusahaan teknologi besar yang bisa memperburuk kondisi pasar.

Data ekonomi terbaru menunjukkan tanda-tanda pelemahan ekonomi. Data tersebut mencakup klaim pengangguran mingguan yang lebih tinggi dari perkiraan serta rendahnya angka pembangunan dan izin perumahan. Indeks Manufaktur Philadelphia Fed juga turun di bawah perkiraan.

“Pasar masih dalam kondisi yang baik, tetapi ada tanda-tanda peringatan yang harus diperhatikan,” kata Kotler. “Kita harus melihat bagaimana data ekonomi dan kinerja perusahaan besar mempengaruhi pergerakan pasar dalam beberapa pekan ke depan.”

Artikel Terkait

Wall Street Ditutup Menguat! Dow Jones Melonjak 674 Poin, Tapi Masih Catat Pekan Terburuk Sejak 2023!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street melonjak tajam pada penutupan perdagangan...

Bursa Saham Eropa Menguat, DAX Jerman Melonjak Usai Kabar Kesepakatan Anggaran

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa menguat pada penutupan...

Bursa Asia Menguat, Saham China Pimpin Kenaikan

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak positif pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini