Rabu, Agustus 27, 2025
29.3 C
Jakarta

BEI Awasi Ketat Perdagangan Saham Pyridam Farma, Mengapa?

STOCWATCH.ID (JAKARTA) – Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah melakukan pengawasan ketat terhadap perkembangan saham PT Pyridam Farma Tbk (PYFA)  karena harganya bergerak di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

Menurut Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam pengumuman tertulis, Jumat (27/9/2024), pengawasan ketat atas saham PYFA dilakukan Bursa karena mengalami peningkatan harga yang signifikan di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).

Yulianto mengklaim, informasi ini disampaikan dalam rangka perlindungan bagi investor. “Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal,” katanya.

Menurut Yulianto, informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat (PYFA) adalah informasi tanggal 11 September 2024 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia perihal penjelasan atas volatilitas transaksi.

Terkait pergerakan harga saham di luar kebiasaan itu, Yulianto meminta kepada investor untuk memperhatikan jawaban manajemen  PYFA atas permintaan konfirmasi BEI terkait perkembangan harga saham tersebut. Investor juga diminta mencermati saham perusahaan tercatat di atas dan keterbukaan informasi.

Yulianto berharap investor mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Investor juga perlu mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi atas saham PYFA. (konrad)

Artikel Terkait

MENN Resmi Gelar Mandatory Tender Offer 687 Juta Saham, Harga Ditetapkan Rp44

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN)...

Empat Anak Usaha TAPG Kompak Bagikan Dividen Interim Rp255 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru