STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Adaro Andalan Tbk (AADI) menegaskan fokusnya pada efisiensi operasional sebagai kunci keberhasilan. Direktur Utama AADI, Julian Aslan, menyatakan bahwa produktivitas dan efisiensi menjadi prioritas utama perusahaan.
“Kami belum memikirkan rencana ekspansi. Tapi kami tetap fokus pada operational excellence, produktivitas, dan efisiensi agar margin laba tetap baik,” kata Julian, di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Ia menjelaskan, harga batu bara saat ini masih tinggi dan tetap menarik. Pasar utama AADI adalah Asia, yang terus menunjukkan prospek cerah. “China, India, Jepang, Filipina, Malaysia, dan Thailand masih jadi pasar yang cukup baik,” tambahnya.
Dana hasil initial public offering (IPO) AADI akan digunakan untuk beberapa keperluan strategis. Julian menyebut sebagian dialokasikan untuk pengembangan unit usaha Maritim Barito Perkasa (MBP), pelunasan utang, dan pembelian alat berat. “Untuk MBP, dana ini akan digunakan untuk pengadaan floating crane dan barging,” jelasnya.
Terkait sinergi dengan induk usahanya, PT Adaro Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), Julian menegaskan adanya pembagian fokus. “AADI fokus pada efisiensi di batu bara termal, sementara ADRO mengembangkan bisnis hijau. Pemisahan ini dilakukan agar keduanya bisa tumbuh optimal,” ujarnya.
Efisiensi, menurut Julian, adalah DNA perusahaan. Ia mencontohkan AADI tetap bertahan saat harga batu bara jatuh pada 2020. “Kunci sukses kami adalah menjaga cost tetap rendah. Dengan begitu, di harga berapa pun kami bisa bertahan,” ungkapnya.
Untuk 2025, Julian optimistis bisnis batu bara masih menjanjikan. Namun, ia menggarisbawahi pentingnya pertumbuhan ekonomi di Asia. “Pasar utama kami hampir semuanya di Asia, termasuk Asia Tenggara. Jadi, prospeknya sangat bergantung pada ekonomi kawasan ini,” katanya.
Meski begitu, AADI belum berencana memperluas pasar ekspor tahun depan. Fokus perusahaan tetap pada efisiensi operasional dan keberlanjutan bisnis di tengah tantangan pasar global.