STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) menargetkan penjualan bersih sebesar US$390 juta pada 2024. Target penjualan tersebut, sekitar 30,87% di atas proyeksi penjualan tahun 2023 sebesar US$298 juta. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) Perseroan ditargeikan sebesar US$8-US$10 juta pada tahun 2024.
Direksi POLY dalam materi paparan publik yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/12) mengemukakan, target penjualan Perseroan tersebut dengan memperhitungkan tren harga bahan baku saat ini.
Di sisi lain, manajemen Perseroan juga menganggarkan dana belanja barang modal atau capital expenture (Capex) sebesar US$4 juta pada tahun 2024. Adapun Capex tersebut akan digunakan Perseroan untuk perbaikan dan perawatan mesin di Karawang, Jawa Barat dan Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.
Hingga September 2023, POLY membukukan penjualan sebesar US$226,34 juta, turun 27,59% dari US$6314,17 juta pada Januari-September 2022. Penjualan POLY per September 2023 didominasi oleh pasar domestic yakni sebesar US$192,26 juta, sedangkan pasar ekspor menyumbang penjualan US$34,07 juta.
Penurunan penjualan POLY per September 2023 disebabkan oleh turunnya produksi dan penjualan sebagai dampak dari perang Rusia dan Ukraina yang berdampak pada kenaikan harga minyak mentah dunia. “Pencapaian penjualan ini mencerminkan 75,95% dari target penjualan tahun ini,“ tulis Direksi POLY.
Seiring penjualan, beban pokok penjualan POLY juga turun 21,16% jadi US$225,02 juta pada Januari-September 2023, dari US$285,42 juta pada Januari-September 2022. Akan tetapi, laba kotor Perseroan anjlok sebesar 88,7% pada Januari-September 2023 dibanding US$30,71 juta pada Januari-September 2022.
Setelah dikurangi beban usaha dan beban lain-lain, emiten kimia dan serat sintetis beraset US$213,34 juta per September 2023 itu menderita kerugian sebesar US$16,05 juta pada Januari-September 2023. Di periode yang sama tahun 2022, emiten industri kimia dan serat sintetis, pertenunan dan perajutan serta aktivitas lainnya yang berhubungan dengan industri tekstil itu laba US$14,27 juta.