STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,47 triliun (Rp19,30 per saham) pada 2022, turun 11,97% secara tahunan dari Rp1,67 triliun (Rp21,86 per saham).
Mengutip laporan keuangan BNII yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (18/2), penyusutan laba ini seiring peningkatan beban operasional lainnya-neto sebesar 5,10%, dari Rp4,90 triliun menjadi Rp5,15 triliun. Beban ini antara lain berasal dari beban tenaga kerja yang naik 7,84% menjadi Rp2,75 triliun, dari Rp2,55 triliun.
Penurunan laba ini terjadi di tengah kenaikan pendapatan bunga dan syariah bersih BNII sebesar 1,26%, dari Rp7,12 triliun menjadi Rp7,21 triliun pada 2022. Sementara pendapatan operasional lainnya merosot 15,79%, dari Rp2,09 triliun menjadi Rp1,76 triliun.
Lebih lanjut, sepanjang tahun 2022, BNII menyalurkan kredit Rp107,81 triliun, tumbuh 5,94% secara tahunan. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) yang dikumpulkan turun sekitar 8% menjadi Rp105,7 triliun pada 2022.
Kemampuan BNII meningkatkan penyaluran kredit didukung oleh kemampuan Perseroan menjaga kualitas aset. Rasio kredit macet atau nonperforming loan (NPL) gross tercatat di posisi 3,46% pada 2022 dan NPL nett di posisi 2,34%. Meski begitu, BNII masih mencatatkan peningkatan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) pada 2022 sebesar 36 basis poin (bps) menjadi 5,05%.