STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pada September 2022 Indonesia mengalami inflasi 1,17%. Adapun inflasi pada periode Januari 2022 – September 2022 mencapai 4,84%, dan pada periode September 2021 – September 2022, tercatat sebesar 5,95%.
Menurut siaran pers BPS, Senin (3/10), dari 90 kota, 88 kota mengalami inflasi dan 2 (dua) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi sebesar 1,87% dan terendah terjadi di Merauke sebesar 0,07%. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,64% dan terendah terjadi di Timika sebesar 0,59%.
Inflasi terjadi karena kenaikan harga. Ini ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,20%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakarrumah tangga 0,16%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,35%; kelompok kesehatan sebesar 0,57%; kelompok transportasi sebesar 8,88%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,31; kelompok pendidikan sebesar 0,21; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,57; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,28%.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,30% serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03%.