Sabtu, Maret 22, 2025
28.6 C
Jakarta

Bursa Eropa Ditutup Menguat, Saham Sektor Pertahanan Melonjak

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa menguat pada penutupan perdagangan Senin (3/3/2025) waktu setempat. Penguatan ini didorong lonjakan saham sektor pertahanan setelah pertemuan para pemimpin regional membahas peningkatan anggaran militer.

Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa sempat bergerak naik turun di awal sesi sebelum akhirnya menguat 1,1% di penutupan. Sektor dirgantara dan pertahanan menjadi pendorong utama dengan kenaikan 8%, mencetak reli harian terbaik dalam lima tahun terakhir.

Saham perusahaan pertahanan seperti Saab, Thales dari Prancis, dan BAE Systems asal Inggris menjadi top gainers di indeks Stoxx 600. Rolls-Royce, yang baru saja mencetak rekor tertinggi sepanjang masa setelah kembali membagikan dividen, ikut melonjak 4,4%.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa rincian rencana “Rearm Europe” akan disampaikan kepada 27 negara anggota Uni Eropa pada Selasa.

“Besok, saya akan memberi tahu negara anggota melalui surat tentang rencana Rearm Europe. Kita butuh peningkatan besar dalam sektor pertahanan, itu tidak bisa ditawar,” ujar von der Leyen di Brussel. “Kami menginginkan perdamaian yang langgeng, tetapi perdamaian hanya bisa dibangun di atas kekuatan, dan itu dimulai dengan memperkuat diri sendiri.”

Komentar tersebut muncul setelah Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menggelar KTT perdamaian Ukraina pada akhir pekan. Starmer menekankan bahwa sekutu Kyiv harus meningkatkan dukungan mereka, menyusul pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Jumat.

Pemerintah Inggris pekan lalu telah berkomitmen meningkatkan anggaran pertahanan sebagai persentase dari PDB dalam beberapa tahun ke depan. Beberapa pemimpin lain di KTT tersebut juga menyatakan hal yang sama.

Reuters melaporkan partai-partai yang kemungkinan membentuk pemerintahan baru Jerman sedang mempertimbangkan dana khusus untuk pertahanan dan infrastruktur. Dana ini berpotensi membuka anggaran sebesar 400 miliar euro atau sekitar US$416 miliar untuk belanja pertahanan.

Robin Winkler, Kepala Ekonom Jerman di Deutsche Bank, menyebut langkah ini sebagai “perubahan rezim fiskal dalam skala bersejarah.”

Di sisi lain, inflasi zona euro diperkirakan turun ke 2,3% pada Februari dari 2,5% pada Januari. Sementara itu, Purchasing Managers’ Index menunjukkan kontraksi sektor manufaktur di kawasan euro mulai mereda dan mencapai titik terbaik dalam dua tahun terakhir.

Artikel Terkait

Wall Street Melemah, Pasar Masih Dibayangi Ketidakpastian Ekonomi

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street berakhir melemah pada penutupan perdagangan...

Bursa Eropa Melemah! Saham Thyssenkrupp Anjlok 4%, DAX Jerman Jatuh 1,2%

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa melemah pada penutupan...

Bursa Asia Ditutup Variatif, Investor Mencermati Kebijakan Suku Bunga

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik berakhir beragam pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini