STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Manajemen PT Sarana Multigriya Finansial (SMFP) berencana melakukan penerbitan surat utang senilai Rp3,547 triliun. Ini terdiri atas penawaran umum Obligasi Berkelanjutan VII SMFP Tahap III Tahun 2024 senilai Rp3 triliun dan Sukuk Musyarakah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2024 senilai Rp547,250 miliar. Surat utang di atas adalah bagian dari penawaran umum Obligasi Berkelanjutan VII SMFP senilai total Rp12 triliun dan Sukuk Musyarakah I SMFP senilai total Rp4,5 triliun.
Direksi SMFP dalam prospektus rencana penawaran umum obligasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (19/1/2024) menyebutkan, obligasi VII SMF Tahap III/2024 terdiri atas dua seri. Yakni seri A dengan jumlah pokok Rp1,255 triliun memiliki bunga tetap 6,39% per tahun berjangka waktu 370 hari dan seri B senilai Rp205 miliar dengan tenor tiga tahun dan bunga tetap 6,39% per tahun. Adapun sisa dari jumlah pokok obligasi yang ditawarkan sebesar Rp1,539 triliun akan dijamin secara kesangupan terbaik (best effort).
Adapun Sukuk Musyarakah Berkelanjutan I SMF Tahap II/2024 sebesar Rp509,010 miliar dengan nisbah adalah 91,01% dari pendapatan bagi hasil sukuk musyarakah memiliki jangka waktu 370 hari. Sedangkan sisa dari jumlah dana sukuk musyarakah yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp38,240 miliar akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort).
Dana hasil penawaran umum Obligasi dan Sukuk Musyarakat SMFP ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan oleh Perseroan untuk kegiatan penyaluran pinjaman untuk mendukung pembiayaan yang disalurkan lembaga keuangan guna keberlanjutan kepemilikan kepenghunian, dan ketersediaan perumahan dan/atau permukiman bagi masyarakat.
Sehubungan dengan penerbitan obligasi ini, Manajemen SMFP telah menunjuk beberapa pihak sebagai penjamin pelaksana emisi Obligasi Berkelanjutan VII SMFP Tahap III Tahun 2024. Yakni PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksi Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Maybank Sekuritas Indonesia, dan PT RHB Sekuritas Indonesia, serta PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebagai wali amant obligasi.