STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Delta Giri Wacana menyiapkan dana sekitar $20 juta untuk membangun pabrik pembuatan bahan baku pestisida di Cikande. Pabrik yang akan berada di areal seluas 4,5 hektar (Ha) ini akan mulai dibangun pada pertengahan 2023 dan diharapkan siap beroperasi untuk tahap pertama pada akhir tahun ini.
Perusahaan yang bergerak di bidang pertanian ini menargetkan kapasitas produksi oxamyl dan methomyl akan mencapai 2.000 metrik ton per tahun sebagai tahap awal. Kapasitas tersebut akan terus ditingkatkan hingga mampu menghasilkan sekitar 6.000 metrik ton setiap tahunnya dalam tiga tahun kedepan. Peningkatan kapasitas ini tentunya akan dilakukan sesuai dengan peningkatan permintaan setelah beroperasinya pabrik.
‘’Menjaga ketahanan pangan menjadi sangat penting bagi setiap negara kedepannya, apalagi bagi Indonesia yang memiliki potensi sumber daya alam pertanian yang cukup besar,’’ ujar Direktur Utama DGW grup David Yaory. Kami meyakini kebutuhan akan bahan baku pestisida ini akan semakin meningkat sejalan dengan implementasi perkebunan pangan yang sudah dan masih akan dilanjutkan oleh pemerintah kedepannya, tambah David.
Program perkebunan pangan atau food estate telah diimplementasikan di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur sejak 2020, dan masih akan terus dilanjutkan hingga 2024. Menjaga ketahanan pangan salah satunya melalui ketersediaan perkebunan pangan ini, menjadi sangat penting bagi Indonesia dengan adanya pandemi Covid-19, yang berkepanjangan, juga perubahan cuaca ekstrem yang masih berlanjut hingga saat ini. Kedua faktor ini telah mengakibatkan tersendatnya ketersediaan bahan baku pokok yang pada akhirnya menyebabkan kenaikan harga di hampir seluruh negara.
Berdasarkan data Global Food Security Index (GFSI), peringkat Indonesia pada 2022, naik ke posisi 63 dari tahun sebelumnya di urutan 69. Peringkat ketahanan pangan global ini dilihat dari empat indikator yakni keterjangkauan harga pangan (affordability), ketersediaannya (availability), kualitas dan keamaan makanan (quality and safety) serta keberlanjutan dan adaptasi (sustainability and adaption).
Peringkat ketahanan pangan Indonesia pada tahun lalu, masih tertinggal dari Singapura yang berada di urutan 28, Malaysia di posisi 41, Vietnam pada peringkat 46. Sedangkan Thailand, Filipina dan India berada di bawah Indonesia. Padahal dari sisi luas lahan pertanian, Indonesia jauh lebih unggul dibanding Singapura, Malaysia dan Vietnam. Fokus pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui program food estate diharapkan mampu meningkatkan peringkat Indonesia kedepannya.
Manajemen PT Delta Giri Wacana berharap kehadiran pabrik karbamat yang modern dan efisien ini, akan membantu Indonesia dalam meningkatkan ketahanan pangan untuk jangka menengah – panjang. Kehadiran pabrik baru ini nantinya tidak hanya akan memenuhi kebutuhan permintaan di dalam negeri yang terus memperlihatkan trend meningkat, tapi juga akan digenjot untuk memenuhi permintaan ekspor ke berbagai negara.
‘’Dengan perubahan iklim dan belajar dari pandemi yang berkepanjangan, semua negara membutuhkan bahan baku pestisida untuk menjaga pasokan bahan pangan,’’ ungkap David. Saat ini di Asia Tenggara saja, baru ada dua hingga tiga negara yang memiliki pabrik karbamat, sedangkan di Indonesia baru ada satu pabrik, kehadiran pabrik di Cikande ini menjadi yang kedua di Indonesia dengan kapasitas terbesar dan teknologi terbaru, tambahnya.
Â