Rabu, Oktober 9, 2024
33.4 C
Jakarta

Dibayangi Resesi Global, INTA Optimistis Kinerja Tahun Depan Tetap Bertumbuh

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –  PT Intraco Penta Tbk (INTA) optimistis akan mencapai pertumbuhan kinerja yang baik pada tahun depan kendati bayangan resesi mengancam perekonomian global. Hal itu dikemukakan oleh Direktur Utama INTA, Petrus Halim, dalam paparan publik tahunan yang dilakukan secara daring di Jakarta, Jumat (16/12/2022).

Petrus mengatakan, tahun 2023 tren penjualan alat berat diproyeksi akan meningkat khususnya untuk pertambangan, perkebunan, dan proyek infrastruktur. Untuk itu, Perseroan akan memacu dan mendoronge kinerja penjualan pada lini alat berat.

“Kami memandang tahun depan masih akan prospektif kendati ada bayangan resesi global. Selain mendorong kinerja pada lini utama kami alat berat, tentunya kami juga akan mengoptimalkan kinerja lini bisnis lainnya agar sinergi dan keberlanjutan bisnis tetap terjaga,” katanya.

Pada 2022, jelas Petrus, Perseroan berhasil melakukan restrukturisasi pinjaman dengan Bank Mandiri, dalam rangka penyelesaian fasilitas kredit Perseroan dan Anak Usahanya. Adapun Anak Usaha Perseroan yang terlibat antara lain adalah PT Intraco Penta Wahana (IPW), PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS), dan PT Columbia Chrome Indonesia (CCI). “Hal ini sebagai salah satu strategi guna menjaga kinerja Perseroan secara keseluruhan,” terangnya.

Petrus mengemukakan, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah strategi guna mengoptimalkan pertumbuhan kinerja Perseroan tahun depan. Itu antara lain adalah memaksimalkan usaha perdagangan alat berat dan mendorong penjualan suku cadang dengan jaringan distribusi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Selaras dengan hal tersebut, Petrus meyakini dengan adanya rencana PT Intan Baru Prana Tbk (d/h PT Intan Baruprana Finance Tbk. (IBFN)) yang akan mengubah lini bisnisnya dari perusahaan pembiayaan menjadi distributor alat pengakut komersial yang melayani penjualan dan memberikan layanan purna jual truk dan kendaraan komersial merek TATA untuk wilayah Kaltim, maka akan semakin dapat mendorong kinerja Perseroan.

“Jika nantinya seluruh rencana berjalan dengan baik, dengan restu Pemegang Saham, kami berharap kompetensi bisnis Grup INTA akan semakin kokoh menjadi penyedia alat berat yang terlengkap dan terbaik di Tanah Air setelah IBFN masuk sebagai distributor alat pengangkut komersial,” ujar Petrus.

Hingga September 2022, perusahaan penyedia alat berat, alat konstruksi & pendukung, fabrikasi & infrastruktur, dan pembangkit listrik itu mencatat kenaikan pendapatan sebesar 12,01% menjadi Rp497,16 miliar dibandingkan sebesar Rp443,78 miliar periode yang sama tahun 2021. Selama periode Januari-September 2022, INTA membukukan total aset sebesar Rp2,38 triliun, turun 2,4 % dibandingkan total aset pada tahun 2021 sebesar Rp.2,44 triliun. INTA juga masih mencatat rugi bersih komprehensif sampai Kuartal III/2022 sebesar Rp99,56 miliar.

Manejemen INTA memproyeksi, masih akan mencatatkan kerugian bersih mengingat adanya beban bunga yang cukup tinggi. Namun, besarnya kerugian bersih diestimasikan akan menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan perbaikan performance bagi INTA.

Artikel Terkait

Divestasi 28,37 Juta Saham FAPA, Prinsep Management Limited Untung Rp150 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Prinsep Management Limited, pemegang saham pengendali...

Borong 18,6 Juta Saham, APP Purinusa Ekapersada Kuasai 57,45% Saham INKP

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - APP Purinusa Ekapersada (APP), pemegang saham...

Rukun Raharja Investasi Rp982,45 Miliar untuk Proyek Pipanisasi BBM

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) -  Manajemen PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini