STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street kompak terjun bebas pada penutupan perdagangan Jumat (19/5/2023) waktu setempat atau Sabtu (20/5/2023) WIB. Ini dipicu oleh mencuatnya kekhawatiran para pelaku pasar terhdap risiko gagal bayar utang Amerika Serikat (AS).
Jumat pekan lalu, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup merosot 109,28 poin atau 0,33% menjadi 33.426,63 poin. Indeks S&P 500 ditutup melorot 6,07 poin atau 0,14% menjadi 4.191,98 poin. Adapun indeks komposit Nasdaq berakhir menyusut 30,94 poin atau 0,24% menjadi 12.657,90 poin.
Dalam sepekan terakhir, indeks Dow Jones naik 0,38% , S&P 500, mendaki 1,65% dan komposit Nasdaq melesat 3,04%.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di teritori negatif. Adapun pemimpin penurunan ini adalah sektor konsumer non-primer dan jasa-jasa komunikasi yang masing-masing merosot 0,84% dan 0,49%. Di lain sisi, sektor energi dan kesehatan memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sekitar 0,73% dan 0,46%.
Meningkatnya kecemasan para pelaku pasar terkait kemungkinan terjadinya gagal bayar utang AS lantaran perwakilan Kongres dari Partai Republik meninggalkan meja negosiasi dengan Pemerintah Negara Paman Sam tersebut. Sehingga, belum tercapai kata sepakat mengenai plafon utang baru.
Jika kesepakatan terkait peningkatan plafon utang pemerintah federal dari US$31,4 triliun tidak tercapai, Kementerian Keuangan AS memperkirakan pemerintah AS akan gagal membayar utang pada 1 Juni 2023.