STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia jatuh tergelincir pada penutupan perdagangan Jumat (19/5/2023) waktu setempat atau Sabtu (20/5/2023) WIB. Kian mencuatnya kekhawatiran akan terjadi gagal bayar utang Amerika Serikat (AS) menjadi biang kerok utama longsornya harga komoditas tersebut.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2023 ditutup 0,31 dolar AS atau 0,43% menjadi 71,55 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli 2023 terperosok 0,28 dolar atau 0,37% menjadi 75,58 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Kendati demikian, sepanjang sepekan terakhir harga minyak mentah WTI dan Brent masing-masing mencatat kenaikan sekitar 2,0%.
Meningkatnya kecemasan para pelaku pasar terkait kemungkinan terjadinya gagal bayar utang AS lantaran politisi dan Pemerintah Negara Paman Sam tersebut belum mencapai kata sepakat mengenai plafon utang baru. Sebagaimana dilaporkan, pembahasan mengenai plafon utang AS antara Gedung Putih dan perwakiln anggota legislatif dari Partai Republik dihentikan sementara pada Jumat pekan lalu.
Jika kesepakatan terkait peningkatan plafon utang pemerintah federal dari US$31,4 triliun tidak tercapai, Kementerian Keuangan AS memperkirakan pemerintah AS akan gagal membayar utang pada 1 Juni 2023. Selain merugikan ekonomi, kondsi ini juga bakal memangkas permintaan bahan bakar minyak.