STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Manajemen PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) percaya diri (pede) penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham Perseroan akan mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed. Pasalnya, saat ini sudah banyak investor asing, yang menyatakan minatnya membeli saham Perusahaan yang bergerak di industri sepeda dan industri sepeda motor roda dua dan tiga tersebut.
Menurut Andrew Mulyadi, Direktur UNTD, meski akan fokus melakukan roadshow dalam negeri, namun Manajemen Perseroan punya banyak jejaring bisnis di luar negeri. Itu sebabnya, tak sedikit relasi asal mancanegara tersebut yang terang-terangan mengungkapkan minatnya ikut ambil bagian dalam aksi korporasi ini.
“Terutama dari China. Sudah ada beberapa yang tertarik,” terang Andrew dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (11/1/2023).
Selain lantaran diminati pemodal asing, keyakinan Perseroan bahwa IPO saham ini bakal mengalami oversubscribed karena motor listrik sedang booming. Apalagi, Pemerintah ikut mendorong pertumbuhan penjualan motor listrik di masa depan. Itu antara lain tampak dari regulasi-regulasi yang diterbitkan.
Sebagai contoh, Peraturan Kementerian Perindustrian No. 21 Tahun 2023 tentang insentif kendaraan Listrik per KTP, Peraturan Kementerian Dalam Negeri No. 6 Tahun 2023 tentang pembebasan BBNKB dan PKB, dan peraturan-peraturan lainnya menjadi faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tersebut.
“Jadi permintaannya naik sangat signifikan begitu ada subsidi pemerintah untuk pembelian motor listrik. Satu NIK berlaku untuk satu orang, boleh membeli satu motor listrik bersubsidi. Maka akan berkelanjutan permintaan ini di 2024. Apalagi dengan jumlah kuantiti dari pemerintah sebesar 400 ribu untuk tahun 2024 dan sisa tahun 2023 ditambahkan,” terang Andrew.
Menurut Frost & Sullivan, permintaan untuk motor listrik di Indonesia diperkirakan akan meningkat di masa depan. Frost & Sullivan percaya bahwa pertumbuhan ini kemungkinan besar akan didorong oleh Upaya Pemerintah dalam mendorong industri menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Jika hambatan besar dari sisi permintaan, seperti biaya kendaraan listrik yang lebih tinggi dan spesifikasi kendaraan yang tidak memadai dapat diatasi, industri ini memiliki potensi yang signifikan untuk tumbuh. Infrastruktur pengisian daya adalah tantangan yang mempengaruhi pertumbuhan industri ini. Pemerintah sedang mengatasi hal ini dengan membangun lebih banyak stasiun pengisian daya.
Selain itu, dengan mengatasi pembatasan dari sisi supply, seperti kebutuhan modal yang tinggi untuk produksi kendaraan dan kurangnya infrastruktur pendukung yang memadai, dianggap kunci untuk mendorong pertumbuhan industri ini di masa depan.
“Kesuksesan Perseroan dalam melakukan inovasi pada motor listrik dapat menjadi salah satu milestone untuk Perseroan mengembangkan produk-produk kendaraan listrik berbasis baterai lainnya di masa depan. Beberapa industri seperti olahraga atau rekreasi bisa dijajaki oleh kami di masa depan. Perseroan memiliki kapabilitas untuk membuat produk-produk kendaraan listrik selain motor listrik seperti mobil golf dan ATV. Konglomerasi produk baru di masa depan dapat menjadi pendorong pertumbuhan usaha kami dikarenakan semakin banyak pasar yang dapat kami jangkau.” ungkap Andrew.
UNTD berencana mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme IPO pada triwulan I 2024. Perseroan menawarkan sebanyak-sebanyaknya 1.666.666.700 saham kepada public. Itu mencapai mencapai 25% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO saham. Dengan harga penawaran awal berada di kisaran Rp170 – Rp240 per saham, Perseroan berpotensi memperoleh dana sebesar Rp 283,3 miliar – Rp 400 miliar melalui IPO ini.
“Seluruh Dana IPO akan digunakan untuk membiayai modal kerja yang terkait dengan produksi e-motor dan e-moped antara lain untuk melakukan pembelian bahan baku seperti frame, baterai, dinamo, wheel-set, multi-information display (spidometer digital, GPS), brake system, dan suspension.” Kata Andrew.
Roadshow dan penawaran awal (bookbuilding) saham UNTD dijadwalkan pada 11 – 22 Januari 2024. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan bisa diperoleh pada 30 Januari 2024. Setelah pernyataan efektif terbit, saham UNTD diharapkan bisa tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia pada 7 Februari 2024.
Untuk menjalankan rencana aksi korporasi ini, manajemen UNTD telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek Perseroan.