STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street berakhir variatif pada penutupan perdagangan Selasa (2/1/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (3/1/2024) WIB. Indeks S&P 500 dan Nasdaq berada dalam teritori negatif, sementara Dow Jones Industrial Average bertahan di zona hijau. Saham-saham teknologi, terutama Apple, mengalami tekanan setelah peringkat sahamnya turun. Pada saat yang sama, peningkatan imbal hasil obligasi AS membebani sektor tersebut.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup naik sebanyak 25,5 poin atau sekitar 0,07%, menjadi 37.715,04 poin. Iindeks S&P 500 (SPX) berakhir melemah 27 poin atau sekitar 0,57%, menutup pada 4.742,83 poin. Adapun Indeks komposit Nasdaq (IXIC), merosot 245,41 poin atau sekitar 1,63%, berakhir pada 14.765,94 poin.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq masuk ke teritori negatif terutama dipengaruhi oleh penurunan saham perusahaan teknologi, seperti Apple yang mengalami penurunan 3,58% setelah peringkat sahamnya turun. Saham Alphabet dan Microsoft juga terkena dampak, masing-masing merosot 1,09% dan 1,37%.
Peningkatan imbal hasil obligasi AS memberikan tekanan tambahan pada saham-saham teknologi. Ini mengindikasikan kecemasan investor terhadap dampak potensial pada valuasi perusahaan teknologi.
Para analis memperkirakan bahwa ketidakpastian akan terus mempengaruhi pasar saham. Para investor dihimbau untuk mempertimbangkan diversifikasi portofolio mereka di tengah perubahan dinamika pasar. Meskipun demikian, beberapa menyatakan bahwa Dow yang bertahan di zona hijau menunjukkan potensi kestabilan dalam beberapa sektor.
Investor diingatkan untuk tetap memantau perkembangan pasar dan mengadaptasi strategi investasi mereka sesuai dengan peristiwa dan tren yang berkembang.
