STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN) telah mendirikan PT Intan Mitra Solusi (IMS), anak usaha Perseroan yang bergerak di bidang penyewaan alat pengangkutan komersial pada 18 Mei 2024.
Menurut Yunita R. Riyadi, Sekretaris Perusahaan IBFN dalam laporan keterbukaan informasi ke BEI, Selasa (21/5/2024), modal dasar Intan Mitra Solusi (IMS), sebesar Rp50 miliar dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp25 miliar.
Komposisi pemegang saham Intan Mitra Solusi (IMS), jelas Yunita, adalah sebagai berikut, PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN) sebesar 75%, dan PT Andalan Bumi Kalimantan sebesar 25%.
“Tujuan pembentukan entitas anak tersebut adalah diversifikasi usaha untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan,” tulis Yunita dalam laporannya.
Yunita menegaskan, pendirian anak usaha baru tersebut tidak berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha IBFN. Sebaliknya, pembentukan entitas anak ini justru membuat aktivitas operasional yang dijalankan oleh Perseroan menjadi lebih fokus dan efisien.
Pada 2023, IBFN menderita kerugian sebesar Rp67,79 miliar, meningkat 63,33% dibanding rugi Rp41,51 miliar pada tahun 2022. Pendapatan bersih Perseroan anjlok 87,11% jadi Rp4,17 miliar pada 2023, dari Rp32,42 miliar tahun 2022
Intan Baru Prana Tbk (IBFN) didirikan pada tahun 1991. Perusahaan ini diakuisisi oleh Intraco Penta pada tahun 2003 dan telah menjadi bagian dari grup tersebut sejak saat itu.
Perusahaan menawarkan skema pembiayaan baik barang baru maupun bekas, serta penjualan dan penyewaan kembali, khusus untuk barang modal di berbagai sektor, seperti alat berat, alat angkut dan kendaraan, perkapalan, mesin industri, alat kesehatan, dan lain-lain. Pada tahun 2010, perusahaan memperluas usahanya dengan membuka unit usaha syariah. (konrad)