Rabu, September 11, 2024
25.6 C
Jakarta

Dongkrak Pembiayaan Perumahan Syariah, Wapres Apresiasi Upaya SMF dan BSI

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin,  mengapresiasi upaya PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF bersama PT. Bank Syariah Indonesia TBK (BRIS) atau BSI, dalam mendorong pendalaman pasar modal syariah di Indonesia. Itu dilakukan SMF dan BSI melalui transaksi sekuritisasi syariah. dengan menerbitkan EBAS SP (Efek Beragun Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi) pertama di Indonesia.

Hal itu, disampaikan Wapres saat memberikan sambutan kunci pada acara Peresmian Pencatatan Perdana Efek Beragun Aset Syariah Berbentuk Partisipasi Sarana Multigriya Finansial-Bank Syariah Indonesia di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/06/2023)

“Pencatanan Efek Beragun Aset Syariah oleh Bank Syariah Indonesia dan PT. Sarana Multigriya Financial kian menambah ragam instrumen keuangan syariah yang tersedia di pasar keuangan. Ini menjadi sumber alternatif pembiayaan di sektor perumahan bagi perusahaan dan juga sebagai alternatif investasi bagi masyarakat selain sukuk, saham, dan reksadana syariah,” imbuh Wapres.

Selain diversifikasi sumber pembiayaan, lanjut Wapres, penerbitan Efek Beragun Aset Syariah ini memiliki banyak manfaat lainnya. Diantaranya, keuntungan yang didapat dari pemakaian instrumen ini dapat membantu perkembangan perusahaan, penyediaan dana yang lebih murah, serta dapat digunakan oleh perusahaan berskala menegah kecil dalam meningkatkan likuiditas perusahaan.

Untuk itu, Wapres pun mengimbau agar inovasi dalam bidang instrumen keuangan syariah dapat terus ditingkatkan. Sehingga, akan memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi dunia keuangan syariah dan masyarakat.

“Di pasar keuangan berbagai instrumen keuangan terus berkembang mengikuti zaman dan kebutuhan masyarakat ” papar Wapres.

“Inovasi-inovasi  produk keuangan terus bermunculan, terlebih di era digitalisasi ini, yang menuntut sektor keuangan syariah juga harus mampu dan cepat beradaptasi terhadap perkembangan produk-produk yang ditawarkan,” pungkas Wapres.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, mengungkapkan, tingginya animo investor menujukkan bahwa EBA Syariah banyak ditunggu oleh masyarakat. Sehingga, lanjut dia, produk ini  dapat menjadi langkah positif terkait alternatif baru produk investasi berbasis syariah. Ini dapat mendorong terwujudnya perluasan pasar dan inklusifitas keuangan di pasar modal nasional dan dapat menciptakan efek ganda khususnya bagi pertumbuhan sektor perumahan berbasis syariah.

“Sekuritisasi merupakan upaya keberlanjutan kami sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan dalam menciptakan  pendanaan kreatif (creative financing) untuk menyediakan sumber pendanaan jangka menengah panjang bagi pembiayaan perumahan agar dapat menjadi solusi perbankan dalam mengatasi risiko maturity mismatch  serta mendukung upaya menekan gap kepemilikan dan kepenghunian rumah di Indonesia yang dicanangkan oleh Pemerintah. Selain itu sekuritisasi syariah diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan keuangan syariah yang pada gilirannya dapat meningkatkan market share syariah di Indonesia,” kata Ananta.

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa melalui momen peluncuran hari ini, pihaknya menyatakan komitmen untuk mendukung program pemerintah dalam memperkuat pembiayaan perumahan dengan skema syariah di Indonesia. Sehingga, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan terhadap kepemilikan rumah.

“Kami berkomitmen besar untuk terus membangun ekonomi keumatan melalui skema dan sharia model business yang tepat sehingga investor maupun nasabah sadar betul peran perbankan syariah nyata untuk memberikan kontribusi optimal bagi kemajuan ekonomi di Tanah Air,” ungkapnya.

Sebagai informasi, EBAS-SP SMF-BRIS01 merupakan efek beragun aset syariah yang underlying portofolionya berasal dari pembiayaan Griya dengan akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) milik BSI. Adapun mekanisme penebitannya merujuk kepada prinsip syariah yang mendapat pernyataan kesesuaian syariah dari Dewan Pengawas Syariah atau tim ahli syariah pasar modal.

Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dan persyaratan mengenai Ahli Pasar Modal Syariah yang diatur dalam  POJK No 16/Tahun 2015. Selain itu, penerbitan EBAS-SP telah sesuai dengan POJK Nomor 20/POJK.04/2015 dan Fatwa DSN MUI No.121 tahun 2018.

Dalam penerbitan EBAS-SP SMF-BRIS01 ini, SMFberperan sebagai penerbit, pengatur dan pendukung pembiayaan. Sedangkan BSI berperan sebagai pemberi pembiayaan asal dan penyedia jasa. Dalam aksi korporasi tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berperan sebagai Wali Amanat dan Bank Kustodian. Sementara itu, agen penjual EBA-SP SMF-BRIS01 yakni PT. BNI Sekuritas, PT. BRI Danareksa Sekuritas, PT. CIMB Niaga Sekuritas dan PT. Mandiri Sekuritas.

EBA-SP SMF-BRIS01 diterbitkan dalam dua tahapan. Pertama, Kelas A dengan nilai sebesar Rp297,7 miliar dan ditawarkan melalui mekanisme penawaran umum. Kedua, kelas B sebagai kelas subordinasi yang berfungsi melindungi Kelas A dan diterbitkan melalui penawaran terbatas. Kelas A ditawarkan dengan jangka waktu/tenor Weighted Average Life (rata-rata tertimbang jatuh tempo) 4 tahun. Kelas B sebagai subordiasi diterbitkan dengan total nominal Rp27,3 miliar atau 8,4 persen dari jumlah kumpulan tagihan.

Hadir dalam acara ini diantaranya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wiroatmodjo, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Rionald Silaban, Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan DJKN Meirijal Nur, dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachmat.

Artikel Terkait

Direksi BCA Syariah ‘Blusukan’ ke Kantor Cabang Jakarta, Rayakan Hari Pelanggan Nasional dengan Aksi Langsung!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dalam rangka merayakan Hari Pelanggan Nasional,...

Laba Bersih BSI Melonjak 20,28%, Tembus Rp3,4 Triliun di Paruh Pertama 2024

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)...

BTN Rampungkan Akuisisi Bank Syariah Tahun Ini, Sudah 70% Sepakat!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini