STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tengah mengawasi ketat pola transaksi saham PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) dan saham PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE), karena harganya bergerak di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Menurut Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam pengumuman, Jumat (28/2/2025), pengawasan terhadap pola transaksi saham INAI dan LIVE karena terindikasi mengalami pergerakan harga yang tidak wajar. Harga kedua saham tersebut meningkat cukup signifikan sepanjang pekan lalu.
“Bursa memandang perlu untuk melakukan pangawaran saham INAI dan LIVE sebagai bentuk perlindungan bagi investor,” tulis Yulianto dalam keterangannya..
Meski demikian, Yulianto menegaskan bahwa pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran atas peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Yulianto meminta investor agar berhati-hati dengan memperhatikan jawaban manajemen INAI dan LIVE atas permintaan konfirmasi BEI terkait perkembangan harga kedua saham tersebut. Dia berharap supaya investor mencermati kedua saham perusahaan tercatat di atas dan keterbukaan informasi.
Bahkan, lanjutnya, investor juga perlu mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat jika belum mendapatkan persetujuan RUPS. Investor perlu mempertimbangkan matang berbagai kemungkinan yang dapat timbul sebelum memutuskan untuk berinvestasi di saham INAI dan LIVE tersebut.
Pada perdagangan Jumat, (28/2/2025), saham LIVE melonjak Rp66 atau 25% ke level Rp330 per lembar. Volume transaksi mencapai 137,5 juta saham dengan total nilai Rp44,87 miliar. Saham ini diperdagangkan sebanyak 6.391 kali.
Namun, lonjakan itu tidak bertahan lama. Pada Senin, (3/3/2025), harga saham LIVE anjlok Rp82 atau 24,85% ke Rp248 per lembar. Saham ini sempat dibuka di Rp310 dan menyentuh harga tertinggi di Rp310 sebelum akhirnya terjun ke titik terendah Rp248.
Saat ini, kapitalisasi pasar LIVE mencapai Rp1,14 triliun dengan rasio harga terhadap laba (P/E ratio) di angka 29,19. Dalam setahun terakhir, harga tertinggi saham ini mencapai Rp330 dan terendah Rp112 per lembar.
Sementara itu, saham INAI juga mengalami pola serupa. Pada Jumat, (28/2/2025), saham ini naik Rp38 atau 23,17% ke Rp202 per lembar. Volume transaksi mencapai 9,68 juta saham dengan nilai total Rp2 miliar.
Namun, pada Senin, 3 Maret 2025, saham INAI berbalik arah dan turun Rp19 atau 9,41% ke Rp183 per lembar. Saham ini dibuka di Rp206 dan sempat menyentuh level tertinggi Rp234 sebelum merosot ke level terendah Rp173.
Kapitalisasi pasar INAI saat ini tercatat sebesar Rp117,22 miliar. Dalam setahun terakhir, saham ini pernah menyentuh harga tertinggi Rp234 dan terendah Rp81 per lembar. (konrad)