Rabu, September 11, 2024
25.6 C
Jakarta

Gelar IPO, Multitrend Indo Lepas 21,28% Saham

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Multitrend Indo Tbk (BABY), perusahaan perdagangan eceran pakaian dan mainan anak siap melangsungkan penawaran umum perdana (initial
public offering/IPO) dengan melepas 21,28% saham atau sebanyak 600 juta lembar saham. BABY menawarkan saham IPO di kisaran Rp250-266 per saham, sehingga tambahan modal yang dapat diraih sekitar Rp150-Rp159,60 miliar.

Dalam aksi korporasi ini, menurut prospektus BABY dikutip Selasa (15/8), BABY dibantu oleh PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penajmin pelaksana emisi Efek. Penawaran awal IPO saham BABY dibuka pada 14-22 Agustus 2023. Surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan OJK) diharapkan diperoleh pada 29 Agustus 2023, penawaran umum akan
dimulai pada 31 Agustus 2023 sampai dengan 05 September 2023, dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan pada 07 September 2023.

Bersamaan dengan IPO, Perseroan juga menerbitkan sebanyak 1,420 miliar saham biasa dalam rangka pelaksanaan Convertible Bond (CB) kepada Blooming Years Pte.Ltd yang diterbitkan berdasarkan Convertible Bond ubscription Agreement pada 22 Juli 2022 dengan harga pelaksanaan sama dengan harga penawaran pada tanggal penjatahan.

Pelaksanaan konversi CB tersebut setara dengan 50,35% dari total modal disetor penuh setelah IPO dan konversi CB. Dengan dilaksanakannya konversi CB dan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam IPO saham ini, maka persentase kepemilikan Masyarakat akan menjadi sebesar 21,28% dari modal ditemparkan dan disetor Perseroan setelah
pelaksanaan IPO dan konversi CB.

Menurut manajemen Perseroan, pihaknya akan menggunakan dana hasil IPO sebesar 18,23%  untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal, yaitu renovasi tempat untuk pembukaan 15 toko baru di Jabodetabek, Makassar, Bali, Surabaya dan Yogyakarta pada tahun 2023 dan 2024. Sisa dana IPO sebesar 81,77% untuk modal kerja Perseroan.

Sebagai informasi, penjualan BABY per Februari 2023 mencapai Rp162,41 miliar, naik 25,38% dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp129,53 miliar. Perseroan mencatat laba kotor Rp74,43 miliar per Februari 2023, naik 20,71% dari Rp61,66 miliar per Februari 2022 kendati beban pokok penjualan meningkat 29,63% dari Rp67,87 miliar menjadi Rp87,98 miliar.

Di tengah kenaikan pendapatan, Perseroan masih merugi Rp5,19 miliar per Februari 2023, turun 67,25%, dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp15,85 miliar. Rugi ini, antara lain karena peningkatan beban umum dan administrasi, serta beban penjualan pada semester I 2023.

Artikel Terkait

IHSG Berakhir di 7.761,388, Naik 0,76%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa...

IHSG Sesi I Naik 0,37% di 7.731,006

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa...

BCAP Bongkar Fakta di Balik Akuisisi Vista Outdoor Rp38,55 Triliun! Ternyata Begini Ceritanya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini